Eco Enzyme Nusantara Brebes
Pengurus Eco Enzyme Nusantara di Jawa Tengah

Pembentukan Eco Enzyme Nusantara di Wilayah Brebes: Langkah Terbaru untuk Konservasi Lingkungan

BREBES (Pojokjateng.com) – Eco Enzyme Nusantara di Wilayah Brebes akan segera diinisiasi. Pertemuan informal antara para Relawan Eco Enzyme Nusantara (EEN) di wilayah Brebes, yang mencakup kabupaten/kota Tegal dan Pemalang, bersama Pengurus EEN Jawa Tengah, berlangsung meriah di Aula Radio Singosari FM Brebes, Sabtu (7/10).

Relawan EEN Wilayah Brebes, yang juga dikenal dengan kabupaten/kota Tegal dan Pemalang, bergabung dengan Pengurus EEN Jawa Tengah dalam sebuah acara yang berlangsung meriah di Aula Radio Singosari FM Brebes pada Sabtu (7/10). Ulfatun Laely Sa’adiyah, seorang relawan EEN wilayah Brebes, menyampaikan apresiasi dan kebahagiaannya atas kehadiran para relawan EEN dari wilayah sekitar. Ia menjelaskan bahwa di Brebes sendiri, belum ada sebuah komunitas EEN yang terbentuk, sehingga kehadiran mereka dianggap sebagai semangat baru bagi para relawan di sana.

Baca Juga:  Usai Restorasi, Pemkot Semarang Sertifikasi Rumah Kepala Perwakilan Bank Indonesia sebagai Cagar Budaya

“Suatu kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bagi Kabupaten Brebes karena menjadi tuan rumah untuk kopdar dan sharing seputar kerusakan tanah. Semoga dengan adanya kopdar dan sharing ilmu ini bisa membawa manfaat bagi warga Brebes, Tegal, Kota Tegal dan Pemalang,” ujar Laely.

Baca Juga: UKM Jateng di Inacraft 2023 Curi Perhatian Pengunjung & Raih Omzet Raih Omzet Rp3 Miliar

Acara tersebut merupakan kesempatan yang berharga untuk berdiskusi tentang masalah tanah yang mengalami degradasi akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan di wilayah kabupaten/kota Tegal dan Brebes, terutama di lahan pertanian. Angela Widiawati, Ketua EEN wilayah Jawa Tengah, menjelaskan bahwa pembicaraan tersebut fokus pada cara mengatasi masalah tanah yang kritis dengan menggunakan eco enzyme, yang dapat mengubah sampah organik menjadi bahan yang dapat memperbaiki kualitas tanah.

Baca Juga:  Promo January Journey UP-PEAK Hotel Simpang Lima Semarang Bawa Konsep WARMINDO & Penawaran Harga Menarik!

“Bagaimana tanah kritis ini bisa ditangani dengan eco enzyme, karena salah satu bonus mengolah sampah organik menjadi eco enzyme dapat memperbaiki kualitas tanah,” ungkapnya.

Upaya perbaikan ini memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah. Widia, seorang perwakilan dari EEN, berharap komunitas mereka dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menyebarkan informasi dan memberikan pelatihan tentang pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme kepada masyarakat.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes, Andriyani, juga memberikan apresiasi atas kunjungan dan pertukaran informasi dari EEN wilayah Jawa Tengah ke Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Hadir di Semarang, Binus University Penuhi Kebutuhan Pendidikan Berkelas Dunia

Dengan adanya pertemuan ini, harapannya adalah bahwa di Brebes akan segera terbentuk sebuah organisasi atau komunitas yang aktif dalam pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme. Eco enzyme sendiri merupakan salah satu metode yang berpotensi memberikan manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membantu mengurangi dampak pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir.

Baca Juga:  PMI Brebes Siap Hadapi Risiko Banjir Saat Pilkada Serentak 2024

Pembuatan eco enzyme ternyata dapat dilakukan dengan metode yang sederhana, menggunakan bahan-bahan seperti gula merah, sampah organik, dan air. Melalui proses fermentasi yang berlangsung selama beberapa bulan, eco enzyme dapat dihasilkan.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak termasuk relawan dari berbagai wilayah, yang semuanya memiliki kesamaan dalam upaya menjaga lingkungan dan memanfaatkan eco enzyme sebagai salah satu cara untuk berkontribusi dalam pelestarian bumi.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *