SEMARANG (Pojokjateng) – Permasalahan sampah dan kondisi panas yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir telah menarik perhatian masyarakat. Salah satu solusi yang sedang ditemukan oleh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jateng adalah produksi eco enzyme.

Inisiatif ini terlihat saat mereka mengadakan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme di aula DWP Provinsi Jateng, Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang, pada Rabu (11/10/2023). Carolina Basaria, sebagai instruktur dalam pelatihan tersebut, menjelaskan bahwa eco enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan melalui fermentasi sampah organik, seperti sisa makanan, buah, dan sayuran. Eco enzyme ini juga dikenal sebagai “enzim sampah” karena dibuat dari sampah organik, seperti kulit buah dan sayuran.

“Saat ini yang sering kita rasakan adalah panasnya udara. Udara yang semakin panas. Kita mengadakan penyemprotan (pakai cairan eco enzyme). Polutannya berkurang, udaranya semakin segar. Itu salah satunya melalui penyemprotan ke udara,” kata Olin, sapaannya di sela kegiatan.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Perkuat Komitmen Perlindungan Nelayan Kecil 

Selain mengurangi volume sampah rumah tangga, eco enzyme juga dapat disemprotkan ke udara untuk mengurangi suhu yang panas, terutama saat cuaca sedang ekstrem. Peningkatan suhu udara menjadi masalah di beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir.

Para anggota DWP Jateng yang menghadiri pelatihan ini sangat antusias. Mereka belajar bahwa eco enzyme bisa digunakan untuk perawatan tanaman, membersihkan udara, dan mengurangi polusi. Eco enzyme memiliki aroma segar meskipun bukan untuk dikonsumsi, dan bahan bakunya adalah sampah organik, sehingga membantu mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Karena dengan berkurangnya volume sampah, juga membuat lebih baik lingkungan kita. Peserta dari DWP Jateng luar biasa senang sekali. Semoga ke depannya tidak membuang sampah lagi tapi memanfaatkan. Mereka paham karena ini hal mudah. Hanya mengingat rumus dan melakukannya setiap hari. Mudah sekali untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Manfaatnya mulai dari kebersihan, kesehatan, lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga: Bea Cukai Semarang Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal

Ketua DWP Provinsi Jateng, Indah Sumarno, mengharapkan bahwa melalui pelatihan ini, anggota DWP akan memahami manfaat eco enzyme dan dapat mengimplementasikannya di keluarga mereka dan komunitasnya. Ini akan menjadi kontribusi penting dalam upaya menjaga lingkungan dan membantu pemerintah dalam manajemen sampah.

“Pada intinya, eco enzyme ini kan salah satu upaya manajemen sampah, sehingga mengurangi sampah menjadi sesuatu yang lebih bertambah di rumah tangga,” kata Indah di sela-sela kegiatan.

“Melalui lomba itu, DWP bisa memastikan benar-benar peserta di sini itu mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat pada hari ini, dan menyebarluaskan kepada lingkungannya,” tambah Indah

Salah satu peserta, Erwinda Kurniawati, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memiliki manfaat besar, baik bagi manusia maupun lingkungan. Dengan menggunakan eco enzyme, mereka dapat mengelola sampah organik dari dapur rumah mereka, yang pada gilirannya juga membantu mengurangi dampak pemanasan global yang semakin meningkat.

Ketua DWP Provinsi Jateng, Indah Sumarno, berharap bahwa melalui pelatihan ini, anggota DWP akan dapat memahami manfaat eco enzyme dan mendukung implementasinya di keluarga mereka serta di masyarakat. Ini adalah langkah konstruktif dalam menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah.

Pelatihan ini juga mencerminkan komitmen DWP Provinsi Jateng dalam mendukung pelestarian lingkungan dan menangani permasalahan pemanasan global. Manfaat dari eco enzyme tidak hanya memberikan dampak saat ini, tetapi juga berdampak positif dalam menjaga keberlanjutan bumi untuk generasi mendatang.

“Namun manfaat yang sebenarnya adalah kelestarian bumi bagi anak cucu kita,” imbuhnya.