Airlangga Hartanto
Airlangga Hartanto

Airlangga Hartarto: Profil dan Perjalanan Karir Politik

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU, lahir pada 1 Oktober 1962, menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia selama periode 2019-2024 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin, serta sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sebelumnya, beliau menggantikan Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian dalam perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Airlangga Hartarto pernah memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia pada periode 2011-2014. Ia juga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI pada tahun 2006-2009, dengan fokus pada energi, lingkungan hidup, dan riset dan teknologi dari Fraksi Partai Golkar. Selain itu, ia menjabat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar pada periode 2004-2009, dan dalam kepengurusan periode 2009-2015, ia menjadi Ketua DPP Partai Golkar. Ia terpilih kembali sebagai anggota DPR pada periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan mengepalai Komisi VI yang mengurusi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi, dan BUMN.

Airlangga Hartarto juga memiliki peran signifikan di dunia organisasi, termasuk sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada periode 2006-2009, serta sebagai Ketua Dewan Insinyur PII pada tahun 2009-2012. Beliau adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta hingga tahun 2012 dan menjadi inisiator Herman Johannes Award, sebuah penghargaan untuk inovasi teknologi, saat menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Selain itu, Tokoh ini adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

Riwayat Hidup Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto lahir pada tanggal 1 Oktober 1962 di Surabaya, Jawa Timur. Airlangga Hartarto menikah dengan Yanti K. Isfandiary dan dikaruniai delapan anak, yaitu Adanti, Ravindra, Audi, Dines, Bianda, Latascha, Maisara, dan Natalie. Dalam suatu wawancara, Airlangga menyatakan kagum terhadap ajaran Mahatma Gandhi mengenai tujuh hal yang sebaiknya dihindari, antara lain menjadi kaya tanpa bekerja, mencari kesenangan tanpa kesadaran, memiliki pengetahuan tanpa karakter, terlibat dalam bisnis tanpa moral, memiliki ilmu tanpa rasa kemanusiaan, mendapat penghargaan tanpa pengorbanan, dan terlibat dalam politik tanpa prinsip.

Tokoh ini  juga menulis buku berjudul “Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia,” yang diterbitkan oleh Andi Offset, Yogyakarta, pada tahun 2004. Airlangga merupakan putra dari Ir. Hartarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), serta sebagai Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) dalam Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Pendidikan Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto menempuh pendidikan dari berbagai institusi pendidikan ternama dengan perjalanan pendidikan yang mencakup tingkat pendidikan menengah hingga tingkat doktoral. Beliau menyelesaikan pendidikan tinggi di berbagai negara, membawa pulang pengetahuan dan keterampilan yang beragam.

Pada tahun 1981, Airlangga menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Kanisius, Jakarta. Setelah itu, beliau melanjutkan studi di Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, dengan mengambil jurusan Teknik Mesin dan berhasil menyelesaikan program studi ini pada tahun 1987.

Selanjutnya, Airlangga meraih pengalaman internasional dengan menempuh studi di Wharton School, University of Pennsylvania, USA, pada tahun 1993, memperoleh sertifikat AMP. Pada tahun 1996, beliau melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi dengan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Monash University, Australia. Tidak berhenti di situ, Airlangga juga memperdalam pemahamannya di bidang manajemen teknologi dengan meraih gelar Master of Management Technology (MMT) dari Melbourne Business School, University of Melbourne, Australia, pada tahun 1997.

Prestasi akademisnya tidak hanya diakui dalam negeri, namun juga mendapatkan penghargaan internasional. Pada tahun 2019, Airlangga Hartarto dianugerahi gelar Honorary Doctorate in Development Policy dari The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management di South Korea.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2020, Universitas Negeri Semarang menghargai kontribusinya di bidang Manajemen Olahraga dengan memberikan gelar Doctor Honoris Causa. Perjalanan pendidikan Tokoh ini  mencerminkan komitmen beliau dalam mengembangkan diri secara kontinu untuk memberikan kontribusi maksimal dalam dunia pendidikan, bisnis, dan perekonomian.

Jurusan / Program Studi Lokasi Tahun
SMA Kanisius, Jakarta Jakarta 1981
Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta Jurusan Teknik Mesin Yogyakarta 1987
Wharton School, University of Pennsylvania, USA AMP Philadelphia, Amerika Serikat 1993
Monash University, Australia Master of Business Administration (MBA) Australia 1996
Melbourne Business School, University of Melbourne Master of Management Technology (MMT) Australia 1997
The Korea Development Institute (KDI) School, Korea Selatan Honorary Doctorate in Development Policy South Korea 2019
Universitas Negeri Semarang Doctor Honoris Causa di bidang Manajemen Olahraga Semarang, Indonesia 2020
Baca Juga:  Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Tenaga Medis ke Palestina

 

Karir Politik & Organisasi Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto, sepanjang perjalanan karirnya, telah mengemban berbagai jabatan dan peran yang mencakup beragam sektor, seperti insinyur, akademisi, politisi, dan pengusaha. Berikut adalah rangkuman perjalanan karirnya berdasarkan jabatan dan peran yang diemban serta periode waktu pelayanannya:

Pada periode 2006–2009, Airlangga menjabat sebagai Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di mana beliau berperan aktif dalam memajukan dan mengembangkan bidang insinyur di Indonesia. Selanjutnya, dari tahun 2009 hingga 2012, Airlangga memegang posisi strategis sebagai Ketua Dewan Insinyur PII, terus berkomitmen dalam mengembangkan profesi insinyur.

Tak hanya di ranah insinyur, Airlangga juga terlibat dalam dunia akademis. Sebagai Anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada (UGM) selama dua periode hingga 2012, beliau memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan dan pengelolaan kebijakan universitas.

Dalam dunia politik, Airlangga aktif sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada dua periode, yakni dari tahun 2004 hingga 2009 dan 2009 hingga 2014. Perannya di DPR-RI mencerminkan keterlibatannya dalam pembentukan kebijakan nasional. Selanjutnya, dalam rentang waktu 2005–2014, Airlangga menjadi Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), menunjukkan dedikasinya dalam mengelola dan mengembangkan dunia bisnis dan keuangan di Indonesia.

Pada periode Kabinet Kerja (2016–2019), Airlangga dipercayakan sebagai Menteri Perindustrian Indonesia, memimpin sektor strategis ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selanjutnya, sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia dari tahun 2017 hingga 2021, Airlangga juga terlibat dalam memajukan dunia olahraga, khususnya beladiri. Dengan karir politik yang semakin menonjol, Airlangga Hartarto kemudian menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak tahun 2017, memberikan kontribusi besar dalam dinamika politik nasional.

Pada Kabinet Indonesia Maju (2019–2024), Airlangga menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, bertanggung jawab mengawal dan mengelola berbagai aspek ekonomi nasional. Terakhir, sejak tahun 2020 hingga saat ini, Airlangga Hartarto memegang peran sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Bapera, menunjukkan keterlibatannya dalam aspek-aspek strategis di tingkat nasional. Keseluruhan perjalanan karirnya mencerminkan komitmen dan kontribusinya yang konsisten dalam pembangunan berbagai sektor untuk kemajuan Indonesia.

 

Jabatan dan Peran Periode
Ketua, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2006–2009
Ketua Dewan Insinyur PII 2009–2012
Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada (UGM) Dua periode hingga 2012
Anggota DPR-RI 2004–2009 & 2009–2014
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2005–2008, 2008–2011, 2011–2014
Menteri Perindustrian Indonesia Kabinet Kerja 2016–2019
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia 2017-2021
Ketua Umum Partai Golkar 2017–
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Ketua Dewan Pertimbangan Bapera 2020-Sekarang [7]

Karir Politik Sebelum Bergabung dengan Partai Golkar

Airlangga Hartarto telah mengisi berbagai peran penting dalam dunia korporat, terlibat dalam kepemimpinan dan pengelolaan beberapa perusahaan ternama. Berikut adalah ringkasan peran dan jabatannya dalam bentuk naratif:

Pada tahun 1987, Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Fajar Surya Wisesa Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri kertas, yang berlokasi di Bekasi. Peran ini menandai kontribusinya dalam mengarahkan kebijakan perusahaan dan strategi bisnis di sektor tersebut.

Selanjutnya, pada tahun 1994, beliau menunjukkan keterlibatannya dalam dunia sekuritas dengan menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Ciptadana Sekuritas. Peran ini menegaskan perannya dalam mengawasi dan memberikan arahan di bidang keuangan dan investasi.

Pada tahun yang sama, Airlangga Hartarto juga menduduki posisi Presiden Direktur di PT Bisma Narendra. Sebagai pemimpin utama perusahaan ini, beliau bertanggung jawab atas kebijakan strategis dan operasional, serta mengemban peran eksekutif dalam mengelola sumber daya dan mencapai tujuan perusahaan.

Riwayat jabatan Airlangga Hartarto dalam dunia korporat mencerminkan keragaman keterlibatannya di berbagai sektor, dari industri manufaktur hingga bidang keuangan, menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis.

Jabatan Perusahaan Lokasi Tahun
Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk Bekasi 1987
Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas 1994
Presiden Direktur PT Bisma Narendra 1994

Perjalanan Karir Politik di Partai Golkar

Airlangga Hartarto telah aktif dalam berbagai peran dan jabatan di Partai Golkar serta organisasi terkait. Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai Bendahara di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar, serta menjadi Anggota dalam Pokja Organisasi, Kaderisasi, dan Kepemudaan (OKK) di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Pada tahun 2004 hingga 2000, Airlangga Hartarto memegang peran penting sebagai Ketua Umum BM Kosgoro 1957, organisasi yang memiliki sejarah panjang dan kontribusi dalam dunia politik di Indonesia.

Selanjutnya, dari tahun 2004 hingga 2009, beliau menjadi Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar, menunjukkan keterlibatannya dalam manajemen keuangan partai.

Di periode 2011 hingga 2014, Airlangga Hartarto menduduki posisi sebagai Ketua Usaha Kecil dan Menengah Koperasi di DPP Partai Golkar, menunjukkan perhatiannya terhadap sektor usaha kecil dan menengah.

Puncak perjalanan politiknya terjadi pada tahun 2017, ketika Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Setya Novanto yang terlibat dalam kasus KTP-El. Jabatan tersebut tetap dipegang Airlangga Hartarto hingga saat ini

Baca Juga:  Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat Bantu Penanganan Bencana Banjir di Sumbar
Bendahara Balitbang Golkar 2003
Anggota Pokja OKK DPP Partai Golkar 2003
Ketua Umum BM Kosgoro 1957 2004 – 2000
Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar 2004-2009
Ketua Usaha Kecil dan Menengah Koperasi DPP Partai Golkar 2011 – 2014
Ketua Umum Partai Golkar 201

 

Kontribusi Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto telah memberikan banyak kontribusi dalam politik dan ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa kebijakan yang telah diimplementasikannya:

Kebijakan Dampak
Penggunaan Produk Dalam Negeri (PPDN) Mendorong penggunaan produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan industri nasional
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Pembiayaan Usaha Mikro (PPUM) Memberikan akses keuangan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
Program Kartu Prakerja Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan memperoleh pekerjaan yang lebih baik

Selain itu, Airlangga Hartarto juga berupaya untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global melalui implementasi kebijakan ekonomi yang tepat. Dalam bidang politik, ia juga telah memimpin Partai Golkar dengan sukses, memotivasi anggota partai dan masyarakat untuk meraih tujuan bersama.

Airlangga Hartarto sebagai Menteri

Airlangga Hartarto merupakan salah satu tokoh yang memiliki pengalaman dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia politik. Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto juga pernah menjabat dalam posisi menteri dalam kabinet-kabinet sebelumnya. Berikut adalah informasi tentang pengalaman Airlangga Hartarto sebagai menteri.

Menteri Perindustrian

Pada periode 2016-2019, Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Selama menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto memiliki peran penting dalam mengembangkan sektor industri di Indonesia. Dalam upayanya untuk memperkuat sektor industri, ia mengusulkan berbagai program dan kebijakan penting, seperti program Making Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk mengembangkan dan memodernisasi sektor manufaktur di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital, seperti Internet of Things, big data, dan kecerdasan buatan.

Selain itu, Airlangga Hartarto juga mendorong kerja sama antara industri dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan dunia internasional. Ia juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di luar Jawa dan Bali, serta mengembangkan wilayah timur Indonesia yang belum tersentuh oleh perkembangan industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Pada tahun 2019, Airlangga Hartarto dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menggantikan Darmin Nasution. Dalam posisi ini, Airlangga Hartarto memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan program-program perekonomian yang dijalankan oleh berbagai kementerian dan lembaga, sehingga dapat tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto juga mendorong pengembangan sektor pariwisata di Indonesia, melalui program Wonderful Indonesia 2.0, yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Selain itu, ia juga mendorong pengembangan sektor ekonomi digital dan e-commerce untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Dalam kedua posisi menteri tersebut, Airlangga Hartarto terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa ia dipilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada saat ini.

Airlangga Hartarto dan Partai Golkar

Airlangga Hartarto mulai terlibat dalam Partai Golkar sejak tahun 2004. Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur pada tahun 2006, dan kemudian menjadi Wakil Ketua DPP Partai Golkar pada tahun 2014. Ketika Partai Golkar mengalami perpecahan pada tahun 2015, Airlangga Hartarto mendukung kubu Aburizal Bakrie dan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada Desember 2017, mengalahkan rivalnya, Bambang Soesatyo.

Posisi dalam Partai Golkar Tahun
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur 2006
Wakil Ketua DPP Partai Golkar 2014
Ketua Umum Partai Golkar 2017-sekarang

Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto telah memimpin partainya pada berbagai ajang politik, termasuk Pemilihan Umum Presiden 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020. Dia juga telah mengambil berbagai tindakan dan kebijakan untuk memperkuat partainya, seperti membentuk tim advokasi legal dan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) secara virtual selama pandemi COVID-19.

Airlangga Hartarto juga dianggap sebagai sosok yang mampu memperkuat posisi Partai Golkar sebagai salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset, dukungan terhadap Partai Golkar telah meningkat sejak Airlangga Hartarto menjabat sebagai Ketua Umum.

Pemimpin Partai Golkar

Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Golkar pada Desember 2017 lalu. Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola partai, termasuk menetapkan kebijakan partai dan strategi untuk mencapai tujuan partai.

Baca juga: Airlangga Sebut Khofifah dan Pakde Karwo sebagai Duet Amunisi yang Siap Menangkan Prabowo-Gibran di Jatim

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto fokus pada upaya untuk memperkuat posisi Partai Golkar sebagai partai politik yang kuat dan berpengaruh di Indonesia. Ia juga berupaya untuk memperluas basis dukungan Partai Golkar di masyarakat dan membangun koneksi dengan partai politik lain untuk mencapai tujuan partai.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Terima Kunjungan Sekjen HNM di Istana Presiden Bogor, Bahas Peran Ulama Hadapi Tantangan Global dan Persaudaraan Manusia

Keberhasilan dan Prestasi Airlangga Hartarto

Sebagai seorang politikus dan pengusaha sukses, Airlangga Hartarto telah mencatatkan banyak keberhasilan dan prestasi dalam karirnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Peran Keberhasilan & Prestasi
Menteri Perindustrian
  • Memimpin program “Making Indonesia 4.0” untuk mendorong transformasi industri di Indonesia.
  • Mendorong terwujudnya peningkatan nilai tambah industri.
  • Meluncurkan program “Kawasan Industri Berikat” untuk mendorong investasi dan ekspor industri.
  • Menarik investasi dari perusahaan elektronik terbesar di dunia seperti LG dan Samsung.
Ketua Umum Partai Golkar
  • Mencatat kemenangan besar pada Pemilu 2019, dengan Partai Golkar menjadi partai dengan suara terbanyak kedua.
  • Menjalin kemitraan strategis dengan partai politik lain untuk memperkuat koalisi pemerintah.
  • Melakukan restrukturisasi organisasi Partai Golkar untuk memperbaiki citra partai dan meningkatkan kualitas kader partai.
Pengusaha
  • Memimpin PT Cipta Mebelindo Lestari, sebuah perusahaan furnitur yang telah meraih penghargaan tinggi dalam bidang kualitas produk dan pengelolaan lingkungan.
  • Mendirikan PT Gaya Makmur Mobil, sebuah perusahaan mobil bekas yang sukses dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan mobil lainnya.

 

Keberhasilan dan prestasi Airlangga Hartarto telah membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh terkemuka di Indonesia. Karir politiknya dan pengalamannya dalam dunia bisnis membuatnya dianggap sebagai pemimpin yang mampu membuat keputusan berdasarkan data serta menempatkan kepentingan rakyat dan negara di atas segalanya.

Informasi Terbaru tentang Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju. Selain itu, dia juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang terpilih kembali pada tahun 2020.

Selain itu, Airlangga Hartarto juga telah memimpin upaya pemulihan ekonomi Indonesia selama pandemi dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan dan program stimulus untuk sektor ekonomi Indonesia yang terdampak COVID-19.

Pada September 2021, Airlangga Hartarto meresmikan Bank Wakaf Mikro, sebuah bank mikro pertama di Indonesia yang berbasis pada sistem wakaf. Bank Wakaf Mikro ini diharapkan dapat membantu masyarakat kecil dengan memberikan akses keuangan yang lebih mudah.

Langkah Airlangga Hartarto dalam Menangani Krisis Ekonomi

Selama pandemi COVID-19, Airlangga Hartarto mengeluarkan sejumlah kebijakan dan program stimulus untuk membantu sektor ekonomi Indonesia yang terdampak. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

Langkah-langkah Airlangga Hartarto Dampaknya
Membentuk Tim Nasional Pemulihan dan Transformasi Ekonomi (TNPTE) TNPTE bertugas untuk merancang strategi pemulihan ekonomi Indonesia dan merumuskan program transformasi ekonomi jangka panjang yang komprehensif.
Meluncurkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Program PEN diharapkan dapat mendukung kelangsungan usaha dan mencegah PHK di sektor ekonomi Indonesia yang terdampak COVID-19.
Memberikan insentif fiskal dan nonfiskal kepada pelaku usaha Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku usaha untuk tetap beroperasi dan mempertahankan karyawan mereka.
Meluncurkan program Kartu Prakerja Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19, sehingga mereka dapat memiliki keterampilan yang lebih baik untuk mencari pekerjaan baru.

Selain itu, Airlangga Hartarto juga melakukan berbagai kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia untuk memantau langsung kondisi perekonomian dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Dengan langkah-langkah yang diambil Airlangga Hartarto, Indonesia berhasil keluar dari resesi ekonomi dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal pertama 2021 sebesar 7,07%.

Airlangga Hartarto dalam Bidang Ekonomi

Airlangga Hartarto bukan hanya seorang politikus, tetapi juga seorang pakar ekonomi yang handal. Dia memiliki pengalaman kerja yang luas di berbagai bidang ekonomi, dan telah memberikan kontribusi besar untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Sebelum terjun ke dunia politik, Airlangga Hartarto merupakan salah satu ekonom muda berbakat Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Deputy Chairman di Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin) pada tahun 1999-2004. Selain itu, Airlangga juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2005-2009.

Di dalam Partai Golkar, Airlangga Hartarto dianggap sebagai sosok yang mampu membangun hubungan yang kuat antara politik dan ekonomi. Dia memiliki visi dan gagasan yang jelas tentang bagaimana membawa kemakmuran bagi masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang tepat.

Airlangga Hartarto juga dikenal sebagai pencetus kebijakan-kebijakan ekonomi yang pro-investor, seperti deregulasi, penyederhanaan regulasi, dan pemangkasan birokrasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan investasi di tanah air.

Kebijakan Ekonomi Airlangga Hartarto

Berikut adalah beberapa kebijakan ekonomi yang pernah diusulkan oleh Airlangga Hartarto:

  • Mendorong investasi di sektor manufaktur dan industri, khususnya investasi di wilayah Indonesia Timur.
  • Menyederhanakan regulasi untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
  • Memperbaiki sarana dan prasarana transportasi untuk mendorong perdagangan dan investasi.
  • Mendorong investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Kinerja Ekonomi Indonesia di Bawah Pemerintahan Airlangga Hartarto

Sejak Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil dan positif.

Pada kuartal I tahun 2020, meskipun dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang melanda dunia, Indonesia masih berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97%. Tokoh ini memastikan bahwa pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan memulihkan ekonomi nasional di tengah pandemi, termasuk penyediaan stimulus ekonomi dan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak.

Melalui kebijakan-kebijakan ekonomi yang diusungnya, tokoh ini  diharapkan dapat terus memberikan kontribusi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *