Megawati Soekarnoputri Terima Gelar Doktor Kehormatan di Malaysia: Pengakuan atas Kontribusi dalam Ilmu Sosial
Kuala Lumpur (Pojokjateng.com) – Setelah penutupan Rapat Kerja Nasional IV (Rakernas IV), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mantan Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, telah mengunjungi Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menerima gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa di bidang Ilmu Sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Selangor, Malaysia (2/10)
“Usai penutupan Rakernas IV, Ibu Megawati tiba di Malaysia untuk dua kegiatan utama yakni menerima gelar doktor kehormatan dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) dan bertemu dengan PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim,” ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca Juga: Menko Mahfud MD Ingatkan Kembali Pentingnya Persatuan Indonesia di Tahun Politik
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa setelah Rakernas IV, Megawati juga bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim. Megawati dalam perjalanan ini ditemani oleh putra-putranya, M. Rizki Pratama, Puan Maharani, dan cucunya.
Informasi juga mengindikasikan bahwa Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dan Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, akan menghadiri acara penganugerahan gelar doktor kehormatan ini. Kepemimpinan BPIP dan BRIN, yang memiliki Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah, juga dijadwalkan untuk mengikuti prosesi pemberian gelar doktor kehormatan tersebut.
Hasto menjelaskan bahwa ini merupakan gelar doktor kehormatan ke-10 bagi Megawati, dan perwakilan dari PDIP yang ikut serta dalam acara ini merasa bangga atas pengakuan ini. Gelar ini merupakan pengakuan atas kontribusi Megawati di bidang sosial, pendidikan, inovasi, dan penelitian.
Baca Juga: Ada Teriakan “Anies Presiden” di Ponpes Al-Anwar Milik Mbah Maimoen Rembang
“Ini menjadi gelar doktor kehormatan ke-10 bagi Ibu Megawati. Mas Tatam (sapaan M. Rizki Pratama) dan Mbak Puan (panggilan akrab Puan Maharani) serta cucu Ibu Megawati turut ikut,” beber Hasto.
Menurut Hasto, PDIP sangat bangga dengan rencana pemberian gelar ini kepada Megawati, yang telah memberikan perhatian yang besar pada isu-isu sosial, pendidikan, inovasi, dan penelitian. Dia juga mencatat bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah hasil diskusi panjang antara Megawati dan Presiden Jokowi, serta Megawati sering berdiskusi dengan Presiden Jokowi tentang masalah penelitian dan penuntasan stunting.
“Ibu Megawati memang memberikan perhatian yang menyangkut sosial, pendidikan, inovasi dan penelitian. Lahirnya lembaga Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah hasil diskusi panjang Ibu Megawati dan Presiden Jokowi. Ibu Megawati sering berdiskusi dengan Presiden Jokowi mengenai permasalahan bangsa dan negara, salah satunya soal penelitian atau research, serta penuntasan stunting,” ucap Hasto.
Prian asal Yogyakarta itu juga menyebut bahwa keluarga besar PDIP sangat bangga atas pengakuan ini dari kalangan kampus, termasuk dari luar negeri, terhadap Megawati.
Beberapa anggota DPR yang hadir bersama Puan dalam acara ini antara lain Diah Pitaloka, Charles Honoris, dan Mufti Aimah Nurul Anam.
Dalam prosesi penerimaan gelar doktor kehormatan ini, beberapa profesor juga mendampingi Megawati, termasuk Prof. Yudian Wahyudi (Kepala BPIP), Prof. Amarulla Octavian (Wakil Ketua BRIN), Prof. Purnomo Yusgiantoro (mantan Menteri ESDM periode 2000–2009 dan Menteri Pertahanan periode 2009-2014), dan Prof. Rokhmin Dahuri (mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004).