Dorongan Terus Mengalir, Pelaku UMKM, Milenial, Petani Durian Dukung Mbak Ita Maju Lagi di Pilwakot Semarang

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Dorongan kepada Wali Kota Semarang petahana, Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk maju kembali di Pilwakot Semarang 2024 terus mengalir. Dorongan dan dukungan itu muncul, saat dibukanya masa pendaftaran penjaringan calon di beberapa partai politik jelang Pilwakot Semarang, termasuk PDIP di mana Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu menjadi kader. Apalagi beberapa waktu lalu, Mbak Ita sempat mewacanakan diri untuk tak akan maju di Pilwakot Semarang 2024, karena alasan keluarga.

Dukungan dan dorongan untuk Mbak Ita maju kembali pun akhirnya terus mengalir. Salah satunya dari kalangan milenial. Fitriana Nur Annisa, runner-up Denok Kenang 2022, merasa tenaga Mbak Ita masih sangat dibutuhkan untuk membangun Kota Semarang menjadi semakin hebat.

”Secara keseluruhan, kinerja Mbak Ita sudah sangat baik, jadi layak jika terus dilanjutkan,” ujar mahasiswi Vokasi Undip jurusan Public Relations ini.

Dikatakan, Mbak Ita selama ini memang lemah di strategi branding media sosial. Hal itu karena menurutnya, Mbak Ita terlalu fokus pada kinerja dan pekerjaan sebagai wali kota, sehingga abai pada pengelolaan media sosial. Sehingga memang, menurutnya butuh pembenahan dalam hal manajemen branding media sosial.

“Tapi secara kinerja, Mbak Ita sangat bagus. Terbukti dengan program mengatasi masalah banjir, pengentasan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, dan menarik investor masuk ke Kota Semarang. Tipikal pekerja keras, penghargaannya juga banyak selama memimpin Kota Semarang,” katanya.

Baca Juga:  Sambut HUT RI Ke-79, PLN Rampungkan GIS 150 kV Dayeuhkolot

Dukungan serupa juga muncul dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang, yang mendesak Mbak Ita maju lagi dalam Pilwakot Semarang 2024. Desakan itu muncul karena petahana perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut memiliki perhatian luar biasa dalam pemajuan UMKM di Kota Semarang.

Seperti yang diungkapkan oleh Aik Solihati, Koordinator UMKM Pasar Johar Semarang. Aik mengatakan kepemimpinan Mbak Ita telah membuktikan adanya perkembangan pesat pada sektor UMKM.

“Saya pribadi dan teman-teman ingin ibu tetap maju. Itu harapan saya dan para pelaku UMKM di Kota Semarang kepada Bu Ita,” kata Aik, Kamis (9/5).

Hasil kinerja dalam dua tahun terakhir, menurutnya sudah menunjukkan capaian kepemimpinan Mbak Ita sebagai wali kota. Dasar itulah yang membuat dirinya mendesak Mbak Ita melanjutkan kembali memimpin Kota Semarang.

“Apalagi sekarang ini programnya bagus, kalau misalnya ganti pemimpin pasti juga ganti kebijakan. Kami maunya yang sudah bagus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Bu Ita,” katanya.

Dukungan terhadap sektor usaha mikro hingga menengah tersebut diwujudkan dengan pelatihan dan pendampingan. Misalnya kemudahan dalam mengurus perizinan, pelatihan membuat kemasan atau packaging hingga pemasaran produk.

“Sangat luar biasa perhatian dari Bu Ita, promosi UMKM juga amat baik, dan tidak hanya sekadar memberikan program, bahkan dari Bu Ita tidak kurang malah luar biasa perhatiannya untuk UMKM,” katanya.

Baca Juga:  Pemerintah Jawa Tengah Aktifkan Layanan SAPA 129 untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

Menurutnya, Mbak Ita adalah sosok ibu bagi pelaku UMKM di Kota Semarang. Sosok ibu itulah yang kemudian menjadikan kedekatan antara masyarakat dengan pemerintah mewujudkan perekonomian kerakyatan makin maju.

“Dalam arti kami masih membutuhkan aspirasi perempuan, kalau sama perempuan, kan lebih enak karena 75 persen pelaku UMKM di Kota Semarang adalah perempuan dari pada laki-laki,” katanya.

Tunggu Restu Keluarga

Dukungan serupa juga muncul dari petani durian di Kecamatan Gunungpati. Para petani durian mendesak Mbak Ita maju kembali sebagai Wali Kota Semarang bukan tanpa alasan. Pasalnya, komitmen Mbak Ita memajukan pertanian durian telah tembus ke kancah nasional.

“Sangat istimewa, andaikan beliau itu nyalon lagi, saya pun akan menjadi tim untuk memilih dia lagi karena tanggapan dia orangnya ramah, tidak terlalu sombong, baik, tetapi tegas dan bijaksana dengan penduduk Semarang,” kata Rodhi, salah satu petani Durian Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati.

Rodhi masih mengingat saat Mbak Ita hadir dalam Festival Durian 2024 di Cepoko, Gunungpati. Saat itu, dia bahagia menerima paparan Mbak Ita yang menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia.

Mendengar bahwa durian-durian dari Kota Semarang punya peluang merambah ke pasar ekspor, Rodhi bahagia bukan main. Termasuk akan ada road map mengenai arah pengemasan durian sebelum dipasarkan lebih luas hingga ke mancanegara. Termasuk pelatihan tentang produk-produk olahan makanan durian.

Baca Juga:  Dukung Kesejahteraan Petani, Gebyar Pupuk Indonesia Siap Majukan Pertanian Kabupaten Temanggung

“Saya pribadi sangat suka karena Bu Wali Kota saya, ada perhatian dan keprihatinan terhadap petani maupun pedagang durian,” kata Rodhi.

Menanggapi banyaknya dukungan dari berbagai pihak, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengaku berterima kasih atas support dan penyemangat yang diberikan kepada dirinya.

“Nanti tunggu saja mungkin 1-2 hari ini untuk bisa apa (memutuskan apakah akan maju lagi di Pilwakot Semarang 2024 atau tidak), karena kemarin kan yang men-support pasti keluarga,” kata Mbak Ita saat ditemui usai pelepasan calon jemaah haji di UIN Walisongo, Semarang, Kamis (9/5).

“Ini saya tinggal menunggu restu dari keluarga khususnya dari anak, suami, dan orang tua untuk nanti bisa memilih yang terbaik,” sambungnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada dirinya, terutama agar dia kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Semarang. Menurutnya, dukungan masyarakat telah menjadi penyemangat.

“Matur nuwun atas semua dukungan dari seluruh elemen masyarakat tentunya ini menjadi salah satu, penyemangat. Doa, support dari seluruh masyarakat, matur nuwun,” ujarnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *