Desa Sidorejo Dicanangkan sebagai Desa Cantik 2024 oleh BPS Kendal

KENDAL (Pojokjateng.com) – Desa Sidorejo resmi dicanangkan sebagai Desa Cantik 2024 oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal, Ade Sandi Parwoto, pada Kamis (29/8/2024) di kantor balai desa setempat. Program Desa Cantik ini bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas sumber daya manusia di desa dalam literasi statistik dan memanfaatkan data secara efektif untuk pembangunan desa.

Ade Sandi Parwoto menjelaskan bahwa Desa Cantik adalah desa yang memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap data statistik. “Kami berharap Desa Cantik ini mampu mengembangkan kapabilitas SDM dalam literasi statistik, serta berperan aktif dalam pembangunan desa dengan data yang riil,” ujarnya.

Baca Juga:  40 Petani Turut Serta Dalam Festival Durian di Lapangan Desa Kebongembong Kendal

Program Desa Cantik juga diharapkan dapat membuat data desa lebih mudah diakses oleh publik, baik melalui website maupun media sosial. “Melalui Desa Cantik, data dapat dinikmati oleh publik, sehingga masyarakat bisa melihat perkembangan desa secara transparan,” tambah Ade.

Pada tahun 2022, Kabupaten Kendal telah memiliki tiga Desa Cantik. Jumlah tersebut bertambah satu pada tahun 2023, dan pada 2024, Desa Sidorejo dinobatkan sebagai Desa Cantik utama. Rencananya, empat desa lainnya, yaitu Desa Jenarsari, Curugsewu, Kaligading, dan Bangunsari, juga akan menyusul menjadi Desa Cantik.

Baca Juga:  Revitalisasi los Pasar Gladag Telah Selesai, 199 Pedagang Nikmati Fasilitas Los Baru

Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono, menyampaikan apresiasinya kepada BPS atas pembinaan yang berkesinambungan terhadap Desa Cantik. “Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut, sehingga seluruh desa di Kabupaten Kendal dapat menjadi Desa Cantik, yang pada akhirnya akan membuat pembangunan semakin akurat dan tepat sasaran berbasis data,” harap Sugiono.

Sementara itu, Kepala Desa Sidorejo, Edi, menyatakan bahwa desa mereka telah melakukan pendataan sesuai kaidah-kaidah statistik dan sedang menuju digitalisasi statistik desa. “Dengan pengelolaan data yang baik, pelaksanaan pembangunan di desa kami akan lebih tepat sasaran,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *