Selebrasi Ulang Tahun Jakarta Ke – 60, Laeilmanino, Diskoria, dan Cecil Persembahkan Single “Djakarta”

SEMARANG(Pojokjateng.com) – Untuk menyambut ulang tahun Jakarta yang ke-497 pada 22 Juni 2024, kolektif musik Laleilmanino merilis single berjudul “Djakarta”. Lagu ini bertema tentang kehidupan warga Jakarta dan melibatkan kolaborasi dengan beberapa musisi seperti duo komposer Diskoria, rapper Cécil Yang, dan musisi tradisional Yusuf “Oeblet”. Variasi genre dari para musisi yang terlibat mencerminkan upaya eksperimental Laleilmanino dalam menggabungkan berbagai warna musik yang sesuai dengan keragaman penduduk Jakarta.

Single “Djakarta” dirilis oleh Floor Inc., sub-label dari Sony Music Entertainment Indonesia yang berfokus pada musik EDM dan hip-hop. Disampaikan rilis tertulis pada Jumat, 21/06.

Nino mengungkapkan bahwa lirik di lagu “Djakarta” banyak terinsipirasi dari perjalanan personal bersama sang ayah dan pengalamanya dalam tumbuh kembang di Jakarta.
Dari kisah itulah, dalam single teranyarnya ini, Laleilmanino banyak menceritakan kisah perpisahan dan perjumpaan di Stasiun Jatinegara.

Baca Juga:  Melisa Putri Rilis Single Terbaru “Bukan Jodoh” Ajak Pendengar untuk Utamakan Diri Sendiri

“Lagu ini banyak mengambil kisah ayah yang merantau dari Kebumen ke Jakarta. Sebagai perantau, Ayah sering kangen kampung halaman dan pulang naik kereta,” ujar Nino.

Nino menjelaskan bahwa cerita ayahnya sebagai seorang perantau menjadi inspirasi dalam penulisan lirik lagu ini, sehingga lagu “Djakarta” dapat dinikmati tidak hanya oleh mereka yang lahir dan besar di Jakarta, tetapi juga oleh para perantau dan warga dari daerah lain. Lagu ini menangkap kompleksitas suasana Jakarta.

Selain itu, Laleilmanino menyoroti bahwa kebahagiaan warga Jakarta tidak selalu diukur dengan materi. Nino, yang bertanggung jawab atas lirik, menyatakan bahwa frasa seperti “senang bukan cuma harta” dan “hidup tak berdasi selalu bawa tawa” mencerminkan hasil pengamatan mereka saat berinteraksi dengan warga dari berbagai kelas sosial.

Baca Juga:  Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan, KAI Daop 4 Semarang Revitalisasi Infrastruktur untuk Nataru

Laleilmanino tidak hanya menggambarkan kehidupan Jakarta melalui lirik, tetapi juga melalui sentuhan musik tradisional Betawi. Mereka mengajak Yusuf “Oeblet”, seorang pegiat musik tradisional dan mantan guru musik Nino saat di SMA. Oeblet memainkan Tehyan, alat musik gesek tradisional Betawi, untuk mengisi beberapa bagian dalam lagu tersebut.

“Lagu Djakarta ini juga ingin kami jadikan sebagai ruang dan gelanggang bagi musik tradisional tampil menarasikan Jakarta. Maka, kami mengajak Pak Oeblet yang punya rekam jejak panjang di dunia musik tradisi untuk berkolaborasi di lagu ini,” tukas Nino.

Tidak hanya sentuhan music tradisional, kehadiran rapper muda Cecil Yang juga memberi sentuhan urban yang kental melalui warna hiphopnya. Interaksi antara tradisional dan urban di single ini menjadi Gambaran corak kehidupan Jakarta yang mentereng dnegan kawasan urban, tapi juga dipenuhi kampung kota nan bersahaja.

Baca Juga:  Penyanyi Fry, Hadirkan Single Terbaru “Retrograde” dalam Performance Live yang Memukau di YouTube

Momen dirilisnya single “Djakarta” juga menjadi sejarah karena inilah pertama kalinya Jakarta merayakan ulang tahun dengan status barunya sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Setelah 60 tahun menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI) melalui Undang-undang nomor 10 tahun 1964, di tahun ini Jakarta melepaskan status khususnya tersebut.

“Laleilmanino merilis lagu Djakarta di tahun ini sebagai kado sekaligus arsip memori Jakarta yang selama puluhan tahun telah menjadi Daerah Khusus Ibukota. Jakarta adalah rumah bagi jutaan orang selama menjadi ibukota. Single Djakarta adalah kado kami bagi kota dan warga Jakarta,” pungkas Nino.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *