“Sadrah”, Sajikan Prolog Emosional Era Baru For Revenge
SEMARANG (Pojokjateng.com) – For Revenge, grup music emo asal Bandung yang merilis lagu populer “Serana” dan “Jakarta Hari Ini” siap merilis karya terbaru mereka yang bertajuk “Sadrah”. Hal ini disampaikan melalui rilis tertulis oleh Sony Music, Senin (19/3)
Para audiens mungkin mengira mereka sedang berada di puncak karir, kenyataanya ini adalah awal yang baru untuk For Revenge. Di tahun ini For Revenge berhasil gabung dengan major label terbesar di Indonesia, Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI).
Karya-karya terdahulu For Revenge seperti “Serana” dan “Jakarta Hari Ini” sebagai anthem patah hati mereka, maka para audiens harus bersiap karena “Sadrah” menggambarkan tragedy cinta yang lebih menyayat lengkap dengan melodi khas For Revenge yang megah dan emosional.
Sebagai single awal mereka setelah bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI) hadirkan aura dan raungan khas vokalis sang frontman, Boniex Noer terasa lebih lugas. Ini menyiratkan tumbuh kembalng musikalitas yang menarik untuk disimak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai ‘pasrah’ atau ‘berserah’ ditulis dan diproduseri langsung oleh for Revenge, balada emo dan pop rock berdurasi 4 menit 7 detik. Para pendengar mungkin akan mungkin klimaks ketika mendengar “Sadrah” ketika sampai di “Sudahlah / Kali ini ku berserah / Kehilangan segalanya / Kau dan dia pemenangnya / Sepatutnya kau rayakan”.
Sang vokalis, Boniex Noer menyampaikan bahwa kesuksesan “Serana” dan album Perayaan Patah Hati – Babak 1 menjadi tenaga mereka untuk mendorong music mereka ke level selanjutnya, yang kemudian melahirkan “Sadrah”.
“Keberhasilan karya-karya kami sejauh ini merupakan sesuatu yang sangatlah magis untuk kami. Namun, di saat bersamaan, kami menyadari dua hal penting. Pertama, ekspektasi publik terhadap karya kami semakin besar. Kedua, kami harus mencari cara untuk menumbuhkembangkan musikalitas kami tanpa meninggalkan DNA for Revenge. Satu hal yang pasti — kami tidak ingin menjadi musisi yang stagnan,” terang Boniex Noer.
for Revenge pun memutuskan untuk menyematkan nyawa yang berbeda di balik lirik dan melodi emosional “Sadrah”. Sebagai contoh, bila “Serana” melambangkan ‘perayaan’ kesedihan, maka “Sadrah” justru melambangkan ‘pemuliaan’ kesedihan.
“Kami membayangkan bahwa ‘Sadrah’ menceritakan tentang sebuah kekalahan cinta yang justru menjadi awal dari sebuah perjalanan baru bagi sang tokoh utama,” Ujar Boniex Noer mewakili for Revenge. “Lagu ini sangat memancarkan pergulatan batin yang terjadi — ketika sang tokoh utama kesulitan memproses kesedihan barunya, namun di sisi lain, dia harus segera melapangkan dadanya.” Lanjutnya.
Boneix Noer juga memaparkan bahwa “Sadrah” akan menjadi pembuka dan era baru for Revenge. Saat ini mereka juga sedang menyiapkan album baru yang diberi judul Perayaan Patah Hati – Babak 2.
Sang vokalis juga menambahkan bahwa terlepas dari judul album terbaru mereka, Perayaan Patah Hati – Babak 2 tidak akan sekedar menjadi repetisi dari Perayaan Patah Hati – Babak 1.
“Bila Perayaan Patah Hati – Babak 1 diibaratkan sebagai sebuah ‘pesta’, maka kami ibaratkan album kami yang akan datang, Perayaan Patah Hati – Babak 2, sebagai sebuah ‘perjalanan’. Lagu “Sadrah” ini barulah pembuka, yang mana lagu-lagu berikutnya akan menceritakan apa yang terjadi selanjutnya,” ujar Boniex Noer. “Semoga teman-teman di luar sana siap mengikuti perjalanan dua tokoh utama kami: Sera dan Rana.” Ditambah lagi, ternyata rencana besar for Revenge di tahun 2024 tidak berhenti sampai di rilisan album baru.
“Terdapat beberapa kolaborasi lintas musisi atau bahkan lintas profesi yang ingin kami lakukan juga suatu saat nanti,” tambah Boniex Noer. Sebagai rumah baru for Revenge, Sony Music Entertainment Indonesia siap mendukung sepak terjang for Revenge di masa kini dan masa depan. Keke Kananta, mewakili Sony Music Entertainment Indonesia, menjelaskan bahwa for Revenge adalah talenta langka yang tidak boleh dilewatkan.
“Bahkan sebelum meledaknya ‘Serana’ dan Perayaan Patah Hati – Babak 1, saya bisa melihat bahwa for Revenge senantiasa menjadi band yang stabil, produktif, dan didukung oleh fanbase yang sangatlah loyal,” terang Keke Kananta. “Tahun 2024 ini pun, saya proyeksikan, akan menjadi momentum ketika band-band modern siap mengguncang industri musik Indonesia — sebuah movement yang dipimpin oleh band seperti for Revenge. Kami tidak punya intensi untuk mengubah identitas for Revenge. Kami hanya berharap kami bisa membantu for Revenge menaklukkan panggung yang lebih besar lagi dan puncak gunung yang lebih tinggi lagi.” Tambahnya.
Mewakili for Revenge, Boneix Noer meyakini bahwa Sony Music Entertainment Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berlayar ke semesta musikalitas yang lebih tinggi.
“Di Sony Music Entertainment Indonesia, kami tidak menemukan kesan bahwa ini adalah label yang kaku atau label yang berniat untuk ‘memagari’ kreativitas musisi dalam berkarya. Mempertimbangkan track record Sony Music yang sangatlah panjang pula, kami pun meyakini bahwa rumah baru kami ini bisa membantu kami dalam mengoptimalisasi setiap potensi yang kami punya,” tutup Boniex Noer. “Sadrah” oleh for Revenge dirilis di bawah naungan Sony Music Entertainment Indonesia dan bisa didengarkan di semua digital streaming platforms (DSPs).