Penyanyi dan Penulis Lagu Yemima Frian (fry), Rilis Single Terbaru Retrograde

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Yemima Frian, yang dikenal dengan nama panggung fry, merilis single keempat yang berjudul “Retrograde” di semua platfrom musik digital. Lagu ini merupakan bagian dari EP mendatang fry di tahun 2024 yang berjudul “Crush Complex”.

“Retrograde” diciptakan melalui kolaborasi dengan produser maniosonic, yaitu Sekar Astiari dan Tabitha Atmodjo.
“Retrograde” mengangkat tema lagu tentang berada dalam sebuah hubungan di mana alih-alih maju, kita justru merasa mundur. Lagu ini mengisahkan tentang sebuah situationship yang penuh ketidakpastian, dimana pertengakaran membuat kita merasa seperti kembali ke titik awal dan mempertanyakan segala hal.

Baca Juga:  Boy Kelana Terpilih Lagi! Pimpin Perhumas 2024–2027 dengan Rekam Jejak Gemilang

Secara astrologi, retrograde menggambarkan kemunduran planet yang menyebabkan gangguan komunikasi, yang menggambarkan perasaan terjebak dalam hubungan ini. inspirasi dari lagu ini muncul setelah sebuah pertengakaran, yang dimana fry, menyadari tidak ada yang mendengarkan satu sama lain.

Kata-kata yang diucapkan tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru memperburuk keadaan karena hanya bertujun untuk menyakiti. Perasaan ini dituangkan dalam lirik, “Saying words with no meaning. Can’t remember why we’re fighting”.

Salah satu link favorite fry, dari lagu ini adalah “Your words are underwater”. Lirik ini menggambarkan dimana ketika kita sedang bertengkar, sebagian besar waktu kita tidak mendengarkan untuk memahami, melainkan untuk menyerang. Ketika sedang berada di bawah air, suara dan kata-kata teredam – kita tidak bisa benar-benar memahami apa yang diutarakan oleh sesama.

Baca Juga:  Hanif MZ, Musisi Asal Bandung Perkaya Skena Pop Lewat “Semenjak Ada Kamu”

Dalam proses pembuatan lagu ini, fry. sebagai komposer mereferensikan karya dari The Internet dan SZA. Melodi bass yang memimpin lagu ini mengalir bersama vokal yang menceritakan kisahnya. Ditambah dengan perkusi yang kompleks, lagu ini menciptakan suasana sonik yang mewakili kesadaran akan apa yang sedang terjadi dalam hubungan tersebut.

Sekar dan Tabitha sebagai produser mengolah kembali demo yang diberikan. Tabitha menambahkan melodi gitar untuk memberikan kesan yang santai, sementara Sekar menggabungkan pola kick dan hi-hats pada drum bersama dengan beragam suara synthesizer. Sekara juga menambahkan nuasa cafe pada intro lagunya agar seolah lagu tersebut diputar di café. Pada bagian bridge, vokal fry. dibuat lebih ambient untuk menciptakan suasana yang lebih soothing dan smooth.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *