Mahasiswa USM Promosikan Budaya Lewat Kampanye ‘Jejak Warisan
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) telah meluncurkan kampanye budaya bertajuk “Jejak Warisan,” yang bertujuan untuk mengangkat dan memperkenalkan keanekaragaman budaya yang ada di Semarang.
Kampanye ini mengambil tema budaya Jawa di Kauman, budaya Tionghoa di Pecinan, dan warisan sejarah di Kota Lama.
Kawasan Kauman, yang dikenal sebagai pusat kebudayaan dan keagamaan Jawa, menjadi salah satu fokus utama kampanye ini.
Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat memperkenalkan lebih dekat kearifan lokal serta seni dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Tidak kalah menarik, kampanye ini juga menyentuh kawasan Pecinan, yang kaya akan warisan budaya Tionghoa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa berkolaborasi dengan Bersukariawalk yang diisi dengan kegiatan mengenal budaya Tionghoa dengan berjalan bersama.
“Kami ingin menunjukkan bagaimana budaya Tionghoa telah menjadi bagian integral dari identitas Semarang, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan kontribusi komunitas Tionghoa di kota ini,” ujar Elsa sebagai panitia.
Kampanye “Jejak Warisan” juga membawa peserta untuk menelusuri jejak sejarah di kawasan Kota Lama. Dikenal sebagai “Little Netherland,” Kota Lama menyimpan banyak bangunan bersejarah yang mencerminkan masa kolonial Belanda.
Para mahasiswa menyelenggarakan tour Sejarah yang melibatkan anak muda. Acara ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan bangunan bersejarah dan memahami masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Tujuan Kampanye ini untuk merajut kebersamaan dalam keberagaman budaya yang ada di Semarang. Dengan menghadirkan berbagai kegiatan budaya dan edukatif, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang berharap dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya yang ada di kota mereka.
Melalui kampanye ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang komunikasi dan penyelenggaraan acara, tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya yang ada di sekitar mereka.
“Jejak Warisan” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.