Inflasi Kabupaten Rembang pada September 2024 Terendah di Jawa Tengah

REMBANG (Pojokjateng.com) – Kabupaten Rembang mencatatkan inflasi terendah di Jawa Tengah pada September 2024. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, Jubaedi, menyampaikan bahwa inflasi month-to-month (m-to-m) pada September 2024 sebesar 0,09 persen, inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 1,39 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 0,22 persen.

“Jika dibandingkan dengan delapan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah, inflasi y-on-y Rembang berada di posisi kedua terendah setelah Kota Purwokerto. Sedangkan inflasi y-to-d Rembang menjadi yang paling rendah,” ujar Jubaedi dalam press rilis yang digelar di kantornya pada Selasa (1/10/2024).

Menurut Jubaedi, Kota Tegal mencatat inflasi tertinggi secara y-on-y sebesar 2,03 persen, sementara Kota Purwokerto berada di posisi terendah dengan 1,28 persen. Rembang mengikuti dengan inflasi y-on-y sebesar 1,39 persen dan inflasi y-to-d yang menjadi yang terendah di antara kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tercatat sebagai penyumbang utama inflasi m-to-m di Kabupaten Rembang pada September, dengan kontribusi sebesar 0,06 persen. “Komoditas yang paling berpengaruh adalah bahan bakar rumah tangga,” jelas Jubaedi. Komoditas lain yang menyumbang inflasi m-to-m meliputi udang basah, mobil, kopi bubuk, pemeliharaan kendaraan, cumi-cumi, beras, minyak goreng, bawang merah, dan gula pasir.

Untuk inflasi y-on-y, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang 0,34 persen, dengan komoditas utama seperti emas perhiasan, popok bayi sekali pakai, pasta gigi, tarif gunting rambut pria, dan sabun wajah. Sementara itu, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran juga turut berkontribusi dengan andil 0,28 persen, dipicu oleh harga bakso, ayam goreng, mi, dan pecel. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,22 persen, dengan komoditas utama minyak goreng, gula pasir, sigaret kretek mesin, tahu mentah, dan sigaret kretek tangan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Rembang, Mardi menyatakan bahwa data inflasi tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk merumuskan kebijakan ke depan. “Inflasi m-to-m sudah mulai naik, meski masih di bawah 1 persen, namun perlu diantisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ungkap Mardi.

Ia juga menambahkan bahwa dengan capaian inflasi yang rendah ini, Rembang berhasil menunjukkan stabilitas ekonomi yang lebih baik dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah. Namun, pihaknya tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga di akhir tahun.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *