Sumarno Ungkap Jurus Tekan Inflasi pada Kepala Daerah

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan bahwa inflasi di Jawa Tengah selama Lebaran 2024 cukup terkendali. Salah satu strategi yang digunakan adalah meminta pemerintah daerah di 35 kabupaten/kota untuk menyusun neraca pangan dan berkolaborasi antar daerah untuk menekan harga pangan.

Sumarno mengemukakan hal ini setelah merilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng pada Kamis (2/5/2024). Menurut data BPS Jateng, inflasi di Jawa Tengah pada bulan April 2024, yang juga bertepatan dengan Idul Fitri, hanya sebesar 0,20 persen dalam satu bulan, sedangkan inflasi tahunan sekitar 3,27 persen.

Dia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng telah berusaha bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengendalikan harga pangan. Langkah-langkah tersebut, seperti gerakan pangan murah, cadangan pangan pemerintah, dan bantuan dalam distribusi, telah membantu menekan fluktuasi harga pangan.

“Upaya yang kita lakukan, kami dari Provinsi Jawa Tengah, kaitannya pengendalian inflasi, seperti gerakan pangan murah, cadangan pangan pemerintah, fasilitasi distribusi. Kita bersama BI juga mendirikan kios pandawa kita. Mungkin nanti bisa direplikasi kabupaten/ kota,” ujar Sumarno.

“Untuk menyusun neraca pangan dengan baik dan potensi kerja sama antardaerah, karena produksi di satu daerah banyak di satu daerah kurang, sehingga butuh kerja sama untuk distribusi ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Sumarno mengajak kepala daerah untuk berkolaborasi dalam distribusi kebutuhan pangan. Dia menegaskan bahwa kerja sama dalam penyediaan pangan dapat dilakukan dengan mudah, mengingat Jateng sebagai salah satu produsen utama produk pertanian.

Dadang Hardiwan, Kepala BPS Jateng, menyatakan bahwa inflasi bulan April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, bahkan di bawah rata-rata nasional.

“Tercatat secara month to month pada April 2024 sebesar 0,20 persen. Ini lebih rendah bila dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,25 persen,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan informasi mengenai ekspor nonmigas Jateng pada bulan Maret 2024. Menurutnya, terdapat tren positif dalam perdagangan luar negeri Jawa Tengah. Nilai ekspor Jateng pada Maret 2024 mencapai 950,59 juta dolar AS, meningkat sebesar 3,05 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2024. Sedangkan, ekspor nonmigas mencapai 903,13 juta dolar AS, naik 0,07 persen atau sekitar 0,63 juta dolar AS dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *