Bambang Pacul Yakin Pilpres Satu Putaran, Ganjar-Mahfud Menang
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Bambang Wuriyanto, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, mengungkapkan keyakinannya bahwa pemilihan presiden (pilpres) yang akan datang akan berlangsung dalam satu putaran saja dan menghasilkan kemenangan yang meyakinkan bagi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Pilpres ini hanya satu putaran, kami berpartisipasi secara nasional dan yakin akan meraih kemenangan dengan pasangan Ganjar-Mahfud,” ungkap Bambang Pacul, sapaan akrabnya, ketika ditemui di Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Kota Semarang, pada Minggu (19/11).
Bambang Wuriyanto menekankan dengan tegas bahwa provinsi Jawa Tengah, yang terkenal sebagai basis politik PDI Perjuangan, akan memberikan kontribusi sekitar 11 juta suara dalam proses pemilihan tersebut, seluruh potensi dan kekuatan politik di wilayah ini telah diaktivasi secara bersamaan di 35 kabupaten/kota, tentu hal ini akan memberikan dampak positif terhadap Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Baca juga: PP Pemuda Muhammadiyah Soroti Keterlibatan BIN dalam Dukungan Pilpres 2024
“Kami di Jawa Tengah akan memberikan kontribusi sekitar 11 juta suara, mencapai sekitar 60 persen. Kekuatan kami telah disatukan secara serempak, dan ada kekuatan tambahan yang bersifat rahasia,” jelasnya.
Bambang Pacul, dalam memberikan tanggapannya, juga memberikan analisis mengenai target yang dicanangkan oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kedua pasangan tersebut juga menegaskan ambisi mereka untuk meraih kemenangan secara langsung dalam satu putaran pada Pemilihan Umum 2024.
“AMIN juga mengklaim hal yang sama, satu putaran. Saya anggap itu sebagai semangat bagi timnya masing-masing. Meskipun begitu, kami meyakinkan bahwa kemenangan spektakuler untuk Ganjar-Mahfud akan tercapai melalui strategi yang tetap dirahasiakan,” tambahnya.
Pacul menekankan bahwa strategi tersebut mengadopsi pendekatan lama yang telah diperbaharui oleh PDI Perjuangan, mengacu pada ajaran yang ditinggalkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno atau Bung Karno.
“Ini PDI Perjuangan, partai yang kuat tanpa memiliki banyak harta, sehingga dalam pertempuran dan kompetisi, metode seperti ini akan memperkuat PDI Perjuangan seiring berjalannya waktu,” ujarnya