Agus Raharjo Berikan Analisa Terkait Naik Turun Suara yang Sebabkan Dirinya Gagal Lolos ke Senayan
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Dinamika naik turunnya suara tetap menjadi sorotan utama di kalangan politisi dengan kemerosotan dan kenaikan suara yang drastis, beberapa di antarannya dianggap tidak wajar.
Mantan Ketuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mencermati pencalonannya sebagai anggota DPD RI. Agus kalah dari petahana Ahmad Nawardi yang melihat lonjakan suara di Madura.
Agus Raharjdo, yang mencalonkan diri sebagai caleg DPD RI dari Jawa Timur, harus mengakui hasil yang tidak sesuai harapan. Dari 13 calon DPD RI dari Jawa Timur, hanya empat yang berhasil melenggang ke Senayan.
Agus mengatakan, ada kejanggalan dalam perolehan suara Ahmad Nawardi. Saat diwawancarai JawaPos.com, Selasa (12/3/2024), Agus mengaku terkejut dengan perolehan suara Nawardi yang tidak wajar.
“Pada tanggal 9 dan 10 Maret, dari hasil rekap provinsi, Nawardi mendapatkan kenaikan suara yang luar biasa”, kata Agus.
Agus menjelaskan, pada 5 maret 2024, data aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU Indonesia menunjukkan total suara Agus Rahardjo sebanyak 1.797.529 pemilih, sedangkan Nawardi memperoleh 1.569.469 suara, selisih 228.060 suara.
“Namun setelah itu, kami tidak bisa lagi mengakses data KPU”, ungkap Agus.
Agus kaget dengan perolehan suara Ahmad Nawardi yang meningkat signifikan pada 9-10 Maret 2024. Nawardi mendapat tambahan suara dalam jumlah yang mengejutkan dari beberaoa kabupaten di Madura.
“Dari Bupati Sumenep ada tambahan suara 339.602, dari Bupati Sampang tambahan suara 533.796, Kabupaten Pamekasan tambahan 343.930 suara, dan Kabupaten Bangkalan 497.372 suara”, jelas Agus.
“Totalnya dari Madura Raya, saudara Nawardi mendapatkan tambahan suara sebanyak 1.714.700. hal ini sangat tidak wajar”, tambahnya.
Agus menuturkan, tambahan suara yang sangat besar bagi Ahmad Nawardi membuat posisiinya dari peringkat 5 menjadi peringkat 1. Agus pun mengaku melaporkan dugaan penipuan tersebut kepada Bawaslu.
Sebagai informasi, dari Jawa Timur, ada empat DPD RI calon legislatif yang lolos 2024-2029, meliputi dua petahana dan dua pendatang baru. Ahmad Nawardi menjadi calon DPD RI Jatim dengan perolehan suara terbanyak mengalahkan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan Lia Istifhama, keponakan mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pada saat itu, Agus Rahardjo harus menerima kekalahan, hanya meraih 2,2 juta suara, menempatkannya di posisi kelima.