UNNES Gelar Lomba Akademik Bahasa Jepang NIMATS 2025 untuk Siswa se-Jateng dan DIY

SEMARANG (Pojokjateng.com) — Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menyelenggarakan Lomba Akademik Bahasa Jepang Nihon Matsuri (NIMATS) 2025 yang ditujukan bagi siswa SMA/SMK/MA sederajat dari wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Ajang tahunan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival budaya Jepang, Nihon Matsuri, yang telah menjadi agenda rutin mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES.

Ketua pelaksana kegiatan, Yusuf Faturrohman Yulianto, menjelaskan bahwa lomba ini mengutamakan kompetensi bahasa Jepang dalam berbagai bentuk kompetisi.

“Inti acara dari Lomba Akademik Bahasa Jepang Nihon Matsuri 2025 adalah terselenggaranya ajang perlombaan dengan kompetensi utama bahasa Jepang yang ditujukan untuk siswa SMA/sederajat se-Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta,” jelas Yusuf.

Adapun cabang lomba yang dipertandingkan meliputi Lomba Cerdas Cermat Bahasa Jepang (LCC), Lomba Kana Taikai (Baca Tulis Huruf Kana), dan Lomba Rodoku Taikai (Membaca Nyaring Cerita Jepang).

Kegiatan ini dimulai dari pendaftaran ulang peserta, pembukaan acara, pelaksanaan lomba, hingga pengumuman dan pemberian penghargaan bagi para pemenang.

Pendaftaran lomba berlangsung sejak 13 Maret hingga 22 April 2025. Menurut Yusuf, kegiatan ini disambut dengan semangat tinggi dari berbagai sekolah yang menunjukkan ketertarikan kuat dalam bidang bahasa Jepang.

“Sejauh ini kami merasakan antusiasme yang tinggi karena banyak sekolah yang mengirimkan siswa-siswinya untuk berpartisipasi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Mbak Ita Pantau Petugas Sortir Lipat Surat Suara di Gudang KPU Semarang

Tahun ini, tema yang diangkat dalam lomba adalah Hatsushigure (初時雨), yang berarti “hujan pertama saat pergantian musim gugur ke musim dingin.”

Tema ini dipilih karena memiliki makna mendalam dan sejalan dengan semangat kompetisi yang damai dan khidmat.

“Dalam lomba akademik, layaknya hujan yang membawa kedamaian dan ketenangan, tema ini mengiringi jalannya lomba akademik yang penuh khidmat sampai akhir. Para peserta yang supportif juga turut menciptakan kedamaian dalam setiap detik pelaksanaan lomba,” jelas Yusuf.

Yusuf juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh panitia yang mayoritas merupakan mahasiswa aktif, terutama dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dan kepanitiaan.

“Tantangan terbesar adalah berpacu dengan waktu karena kami harus mampu memanajemen waktu sebaik mungkin.”

Sebagai bentuk penghargaan, ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta.

“Kami sangat menghargai seluruh peserta sebagai pemenang dari sebuah keberanian,” tegasnya.

“Kami ingin memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh peserta. Melalui perlombaan ini, kami berharap agar para siswa lebih termotivasi belajar bahasa Jepang dan percaya diri dengan kemampuannya.”

Dosen pembina kegiatan, Yanuar Lutfi Rohman, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya lomba ini sebagai sarana pengembangan manajerial dan profesionalisme mahasiswa.

Baca Juga:  Hotel GranDhika Pemuda Semarang Persembahkan Paket 'Roomantic' untuk Meriahkan Momen Romantis!

“Saya melihat kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran nyata yang sangat bernilai. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik mengelola sebuah kegiatan besar yang melibatkan banyak pihak.”

Ia juga menegaskan bahwa lomba ini adalah bagian integral dari gelaran festival budaya Jepang.

“Tidak lengkap rasanya kalau ada festival bahasa Jepang tanpa adanya lomba yang berkaitan langsung dengan bahasa Jepang itu sendiri,” ujar Yanuar.

Yanuar menyatakan bahwa ajang ini tidak hanya untuk siswa yang belajar bahasa Jepang secara formal, tetapi juga bagi mereka yang belajar secara mandiri. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah promosi bagi Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES.

“Lomba ini sejalan dengan misi universitas dan Prodi yang ingin mencerdaskan bangsa. Kami bekerja sama dengan Japan Foundation Jakarta dan JICA untuk memajukan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia.”

Dalam pelaksanaannya, lomba tahun ini mencatat peningkatan signifikan.

Penambahan juri dari JICA, Shinoto Maho Sensei, melengkapi juri dari Japan Foundation Jakarta, Kadoi Minako Sensei, dan memberikan pembaruan dalam sistem penilaian.

“Untuk lomba Cerdas Cermat dan Kanataikai tahun ini juga lebih semarak, jumlah babaknya lebih banyak dan soal-soalnya lebih bervariasi serta up to date,” jelasnya.

Yanuar berharap agar para peserta dapat melanjutkan kiprahnya di ajang-ajang lain.

Baca Juga:  Pemprov Jateng Optimis Stunting Turun Signifikan hingga 14% di Tahun 2024

“Saya berharap peserta tidak hanya berhenti sampai di lomba ini saja, tetapi terus mencoba mengikuti lomba lain di luar UNNES, baik di tingkat regional maupun nasional. Misalnya, Speech Contest dari Japan Foundation Jakarta juga bisa menjadi jenjang lanjutan.”

Pemenang Lomba Akademik Bahasa Jepang NIMATS 2025:

Lomba Cerdas Cermat Bahasa Jepang (LCC)
1. Juara I: SMK Negeri 7 Semarang
2. Juara II: SMK Negeri 5 Semarang
3. Juara III: SMA Negeri 10 Semarang
Lomba Kana Taikai (Baca Tulis Huruf Kana)
1. Juara I: Ahmad Nabiil Taqiyyuddin — SMA IT Bina Amal Semarang
2. Juara II: Paula Ayleen Setiawan, Tjhwa — SMA Kolese Loyola
3. Juara III: Taghribirdi Alfarabi Eqbal Naser — SMA Semesta Bilingual Boarding School
Lomba Rodoku Taikai (Membaca Cerita Jepang)
1. Juara I: Anggita Hafsa Jessenia — SMA Kristen Satya Wacana
2. Juara II: Fairuz Hisyam Hertito — SMA Negeri 8 Semarang
3. Juara III: Shifa Salsabiil — SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa
Dengan semangat Hatsushigure, NIMATS 2025 sukses mempertemukan semangat belajar, budaya, dan keberanian dalam satu panggung kompetisi yang inspiratif.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *