Realisasi Investasi Triwulan Pertama 2024 Jateng Tembus 15 Triliun
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Realisasi investasi pada triwulan pertama tahun 2024 di Jawa Tengah mencapai Rp15,167 triliun, mengalami peningkatan sebesar 19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Dengan masuknya investasi tersebut, sebanyak 78.204 orang pekerja mendapatkan kesempatan kerja.
Sakina Rosellasari, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, optimistis bahwa target realisasi investasi sebesar Rp77,43 triliun, yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI), dapat tercapai pada akhir tahun 2024. Dia menjelaskan bahwa pada triwulan pertama tahun 2024, investor domestik mendominasi investasi di provinsi ini.
“Kami optimis targetnya tercapai. Ini menunjukkan gairah investasi yang luar biasa. Kami harapkan juga dengan berbagai kegiatan investasi, relokasi industri di Jateng, serta layanan prima, akan semakin mempercepat investasi di jateng. Melalui investasi ini akan meningkatkan perekonomian, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan,” ujarnya, Senin (6/5/2024).
Menurut Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp9,313 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp5,854 triliun. Terdapat 13.927 unit proyek yang dilaksanakan dengan total serapan tenaga kerja sebanyak 78.204 orang.
Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, realisasi PMA mengalami peningkatan sebesar 2,66 persen, sedangkan realisasi PMDN naik 15,98 persen. Pada triwulan pertama tahun 2023, total investasi mencapai Rp12,78 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp15,67 triliun.
Sakina menyatakan optimisme bahwa target tersebut dapat tercapai, yang menunjukkan adanya minat investasi yang tinggi. Dia berharap bahwa dengan berbagai aktivitas investasi, relokasi industri, dan pelayanan yang baik, investasi di Jawa Tengah akan semakin meningkat. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan berbagai kemudahan untuk menarik investor, seperti layanan call center, layanan temu muka di kantor DPMPTSP, dan 33 Mal Pelayanan Publik (MPP) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Meskipun layanan investasi semakin mudah dengan Online Single Submission (OSS), layanan tatap muka tetap dilakukan, terutama bagi calon investor yang memiliki pertanyaan terkait investasi di Jawa Tengah.
“Insentifnya ada sesuai kewenangannya (provinsi) insentif untuk pajak kendaraan dan pajak air permukaan, sesuai Pergub 37 dan 38 tahun 2023,” jelasnya.
Sakina juga menjelaskan mengenai insentif yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi, seperti insentif pajak kendaraan dan pajak air permukaan sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 37 dan 38 tahun 2023. Selain itu, investor yang menanam modal di kawasan industri dapat memperoleh keringanan pajak berupa tax allowance dan tax holiday. Sakina juga mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk memberikan insentif Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi para pemodal.