Pemprov Jateng Sediakan 300 Kios Pangan Murah Tawarkan Beras & Telur dengan Harga Terjangkau!

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyediakan dukungan untuk 300 kios pangan murah (KPM) yang menawarkan beras dan telur dengan harga terjangkau. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses pangan bagi penduduk di desa miskin, desa rawan pangan, desa beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA), serta daerah yang terpantau inflasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, menyatakan bahwa KPM merupakan inisiatif pemerintah provinsi untuk mendekatkan akses pangan kepada masyarakat. Kios ini diharapkan dapat menjadi solusi ketika harga bahan pokok melonjak di pasaran, sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga lebih terjangkau.

Menurut Dyah, kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan kios/warung yang dimiliki oleh warga atau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di desa-desa yang ditentukan. Kriteria untuk terlibat adalah memiliki lokasi penjualan yang strategis, tidak berada di pasar, dan bersedia menjual bahan pangan sesuai ketentuan. Setiap bulan, kios-kios tersebut mendapatkan alokasi pembelian 600 kilogram beras dan 100 kilogram telur ayam.

Baca Juga:  Pameran Produk Inovasi Jateng 2024 Berlangsung Meriah

“Mekanisme penyalurannya, kita dari produsen langsung ke KPM. Nah dari produsen ke KPM, kita dari Dishanpan memberikan fasilitasi distribusi pangan (FDP) untuk transport, kemasan, dan bongkar muat. Dengan pola ini harga yang diperoleh lebih rendah dari pasaran. Meskipun, tidak bisa flat seperti beras SPHP,” ujarnya, Senin (15/1/2024)

Dyah menjelaskan bahwa pemilik kios hanya diizinkan mengambil keuntungan maksimal lima persen dari harga produsen, sehingga masyarakat tetap dapat membeli dengan harga murah sementara pedagang tetap mendapatkan untung. Meskipun demikian, harga yang diperoleh KPM masih di bawah harga pasaran karena adanya FDP. Tanpa FDP, harga beras dapat mencapai Rp13.500 hingga Rp14.000 per kilogram.

Baca Juga:  Gantikan Gibran, Nana Sudjana Lantik Teguh Prakosa sebagai Wali Kota Surakarta

“Misal harga dari produsen Rp12 ribu, kemudian ditambah biaya operasional packing, kirim dan sebagainya menjadi Rp13 ribu. Nah dengan fasilitasi distribusi sekitar Rp1.200 dipotong pajak, di KPM bisa memperoleh harga Rp12.000, dan harga jual ke konsumen akhir bisa sampai Rp12.600, karena maksimal kenaikan harga lima persen,” jelasnya.

Saat ini, sudah ada 300 titik KPM di seluruh Jawa Tengah, namun masih ada peluang bagi kios-kios lain yang ingin bergabung sebagai KPM. Masa depannya diharapkan dapat membangun jejaring KPM untuk meningkatkan efektivitas distribusi bantuan pangan, sehingga harga yang diberikan kepada masyarakat semakin terjangkau.

“Nanti dalam pelaksanaan program-program pangan lainnya, kita dapat menunjuk KPM yang sudah bekerja sama dengan Dishanpan, seperti pangan murah, pangan bersubsidi, pangan sehat dan aman,” pungkas Dyah.
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *