SEMARANG (Pojokjateng.com) – Polda Jateng melaksanakan kegiatan penanaman 35 ribu bibit pohon. Penanaman tersebut dijalankan di Mako K9 Dit Samapta Polda Jateng, Aspol Banyumanik I Gedawang, Kec. Banyumanik, Kota Semarang pada Rabu (15/11).

Di tempat tersebut, sejumlah 1.000 bibit pohon ditanam, sementara kegiatan serupa dilakukan di setiap Polres di bawah Polda Jateng, mencapai total 34 ribu bibit pohon.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Kapolda Jateng) menguraikan bahwa pelaksanaan kegiatan penanaman pohon adalah bentuk dukungan terhadap program Ekonomi Hijau yang dirintis oleh Presiden Jokowi. Penekanan pada pentingnya kegiatan penanaman pohon ini sebagai bagian integral dari upaya bersama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan arahan dan visi Presiden.

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Lutfi, menjelaskan bahwa penanaman dilakukan di Mako K9 Dit Samapta Polda Jateng dan Aspol Banyumanik Kota Semarang yang dianggap strategis karena merupakan daerah industri di wilayah tersebut. Pihaknya menegaskan fokus penghijauan di Jateng, baik di pesisir maupun lahan kritis, melalui kerjasama dengan Perhutani Jateng dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendukung program Penanaman Pohon.

“Dalam rangka penanaman 10 juta Pohon serentak, Hari ini kita lakukan penanaman pohon di Mako K9 Dit Samapta Polda Jateng, Aspol Banyumanik Kota Semarang yang lokasinya sangat strategis dengan alasan di wilayah kita adalah daerah industri ,” ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi.

Kapolda Jateng menguraikan Program Mageri Segoro yang melibatkan penanaman Mangrove di jalur Pantura Jawa Tengah sejak Oktober 2021. Program Go Green juga diterapkan dengan akselerasi penanaman pohon di berbagai Mako, mulai dari Polda hingga Polsek, termasuk Asrama Polisi.

Penanaman pohon kali ini merupakan bagian dari kerjasama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Selain PJU Polda Jateng, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari PJ Gubernur Jateng, Kodam IV Diponegoro, serta Ketua BNN provinsi Jateng bersama Kabinda dan seluruh Kementrian terkait.