Raissa Ramadhani, Artwork - Seribu Pelukan
Raissa Ramadhani, Artwork - Seribu Pelukan

Raissa Ramadhani Rilis Lagu “Seribu Pelukan”, Bahas Kerinduan Karena Ditinggalkan

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Meninggalkan seseorang yang kita cintai selamanya pasti merupakan situasi yang sulit. Perasaan rindu akan tetap ada, tidak peduli seberapa besar perasaan itu, sulit untuk diungkapkan secara langsung. Inilah esensi dari lagu terbaru Raissa Ramadhani yang diciptakan oleh Tenty Kamal dan Choki Cassandra, “Seribu Pelukan.” Lagu ini berbicara tentang kerinduan kepada seseorang yang telah pergi selamanya. Ketika pertama kali mendengar lagu ini, saya belum menghubungkannya dengan pengalaman pribadi saya. Namun, selama proses rekaman, lagu ini mulai mengingatkan saya pada ibu saya yang telah tiada. Ketika kami mendengarkan ulang, semuanya setuju,” jelas Raissa.

“Lagu ketiga aku berjudul “Seribu Pelukan”, tentang kerinduan terhadap seseorang yang sudah pergi untuk selamanya. Awalnya, saat mendapat lagu ini, pemikiran aku belum mengarah ke situ. Barulah setelah rekaman, aku ditanya soal impresi lagu ini oleh Mbak Tenty dan Mas Choki. Aku pun bilang kalau saat rekaman tadi, lagu ini terus mengingatkan aku dengan mendiang ibuku. Lalu, ketika didengarkan lagi, semua setuju,” ujar Raissa

Proses rekaman berlangsung selama dua bulan, mulai dari pra-produksi hingga rekaman sebenarnya. Kami menghadapi beberapa perubahan dalam aspek musik karena Tim A&R Sony Music ingin menghasilkan yang terbaik. Namun, seluruh proses berjalan dengan baik. Saya sangat mencintai lagu ini dan pesan di dalamnya, jadi saat saya menyanyikannya, saya benar-benar merasakannya. Kolaborasi dengan Mbak Tenty dan Mas Choki juga sangat membantu, mereka menerima masukan dari saya dan tim Sony Music. Kami semua memiliki tujuan yang sama: menciptakan musik yang dapat diterima oleh banyak orang,” kata penyanyi kelahiran 5 Desember 2000 ini.

Baca Juga: Donne Maula Merilis Lagu “Bercinta Lewat Kata” 1 Jam Sebelum Konser Tutur Batin

“Tidak ada kesulitan yang berarti. Mungkin, hanya di bagian musik yang beberapa kali perlu diganti karena Tim A&R Sony Music ingin memberikan hasil akhir yang terbaik. Selain itu, semua berjalan dengan lancar. Mungkin, hal ini disebabkan karena aku suka lagu dan makna yang terkandung di dalam “Seribu Pelukan” sehingga saat menyanyikannya, aku lebih menjiwai. Mbak Tenty dan Mas Choki juga sangat membantu selama pengerjaan karena mau menerima masukan dari aku dan Tim Sony Music. Bisa dibilang, pertukaran ide kami berjalan dengan baik karena tujuannya sama: menciptakan karya yang bisa diterima orang banyak,” ungkap Raisa

Menurut Raissa, single ketiga ini memiliki perbedaan dari dua lagu sebelumnya, baik dari segi konsep maupun musiknya. Dua lagu sebelumnya memiliki nuansa yang lebih suram dan penuh duka. Sementara lagu dari Raissa Ramadhani “Seribu Pelukan” memiliki pendekatan yang lebih sederhana, dengan musik yang sederhana pula. Ini bertujuan agar kerinduan kepada orang tersayang yang telah pergi dapat dirasakan secara mendalam. Konsepnya juga lebih simpel karena kami ingin pesan dan maknanya dapat tersampaikan dengan mudah kepada pendengar.

“Dua lagu aku sebelumnya terasa gloomy dan galau. Untuk “Seribu Pelukan” dibuat lebih sederhana, tapi dengan nuansa yang terasa lebih mengiris. Dengan musik yang simple, diharapkan kerinduan yang kita rasakan kepada orang tersayang yang sudah pergi mendahului kita akan benar=benar terasa. Konsepnya juga lebih sederhana karena ini yang paling singkat dibanding dua lagu sebelumnya dengan tujuan agar pesan dan makna yang terkandung mudah tersampaikan kepada para pendengar.”

Raissa Ramadhani, yang lulus dari London School of Public Relations, telah menyiapkan video klip untuk single terbarunya ini, yang difilmkan di Yogyakarta. Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi syuting tidaklah kebetulan. Ini sesuai dengan konsep musik yang sederhana dalam “Seribu Pelukan.”

“Dengan harapan bisa menyampaikan pesan yang ada di dalam lagu ini, kami memaksimalkan visualisasi video klipnya dengan melakukan syuting di Yogya. Kenapa Yogya? Secara set dan mood, aku merasa Yogya itu kota yang tenang seperti gambaran kita terhadap sosok ibu yang selalu bisa membuat kita tenang,” ungkapnya

Baca Juga: Selamat ! Musisi Indonesia Sorenza Nuryanti Berhasil Meraih Penghargaan di WPVR

“Dengan harapan untuk menyampaikan pesan di dalam lagu ini, kami memvisualisasikan video klip di Yogyakarta. Mengapa Yogyakarta? Secara setting dan suasana, saya merasa bahwa Yogyakarta adalah kota yang tenang, seperti gambaran kita terhadap sosok seorang ibu yang selalu dapat memberikan ketenangan,” ungkap Raissa.

Dari pengalaman dengan dua lagu sebelumnya, Raissa telah belajar bahwa sang penyanyi perlu memiliki rasa kepemilikan terhadap lagu yang mereka nyanyikan. Ini berarti sang penyanyi harus merasakan dan memahami pesan yang ingin disampaikan melalui lagu tersebut. Ini tidak hanya tentang teknik bernyanyi, tetapi juga tentang mengungkapkan emosi melalui lagu.

“Aku belajar bahwa rasa kepemilikan si penyanyi dengan lagu yang dia nyanyikan itu ternyata penting. Maksudnya, kita sebagai penyanyi juga harus memiliki rasa di lagu itu, jadi saat didengar orang-orang, mereka juga bisa merasakan yang ingin aku sampaikan. Kalau soal teknik dan cara bernyanyi, sudah pasti harus terus dipelajari agar lebih baik lagi. Tapi, menaruh “hati” dalam sebuah lagu juga penting agar kita yang menyanyikan dan orang yang mendengar sama-sama memakai rasa dalam memaknai lagu itu.” ujarnya

Kedepannya, Raissa berharap dapat menyanyikan salah satu lagu buatannya sebagai single berikutnya. Saat ini, dia memiliki beberapa lagu dalam draft yang perlu disempurnakan sebelum dirilis ke publik. Sambil menunggu kesempatan itu datang, Raissa Ramadhani berharap “Seribu Pelukan” dapat diterima dengan baik oleh pendengar dan bisa menjadi teman bagi mereka yang merasa rindu kepada orang tersayang yang telah pergi. Single terbarunya, “Seribu Pelukan,” dapat didengarkan di platform musik digital.

“Saat ini, sebenarnya aku sudah punya beberapa lagu di draft, tapi masih perlu diutak-atik lagi agar layak rilis dan bisa didengarkan masyarakat,”  ucapnya.

Executive Producer: Muhammad Soufan For Sony Music Entertainment Indonesia
A&R : Keke Kananta
Performer : Raissa Ramadhani
Composed by : Tenty Kamal & Choki Cassandra
Music Produced by : Choki Cassandra & Nico Santoso
Acoustic Guitar by  : Choki Cassandra
Piano by : Nico Santoso
Drum Sampling by : Kandar
Strings Arrangement: Ivan Tangkulung
Keys & Synth by : Adrian Kitut
Vocals Produce by : Ayu Purnamasari, recorded at Backbeat Studio by Jati Seno
Mixed and Mastered by : Anggi Anggoro
Publishing : PT. Sony Music Publishing Indonesia

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *