Mbak Ita Pamitan dengan Haru di Peletakan Batu Pertama Gedung Mabes NU Semarang

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Wali Kota Semarang, Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos alias Mbak Ita, menyampaikan pesan perpisahan sekaligus harapan baru kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU dan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Markas Besar (Mabes) NU di Jalan Puspogiwang I No. 47, Semarang, Sabtu (1/2).

Dalam pidatonya yang sarat emosi, Mbak Ita mengungkapkan, “Sebagai Wali Kota Semarang, saya tinggal menghitung hari karena akan berganti pemerintahan. Mohon dimaafkan jika selama memimpin Kota Semarang ada kekurangan. Sebagai sesama anggota NU dan Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang, saya berharap hubungan yang harmonis dapat terus terjaga.”

Pidato tersebut sempat terhenti beberapa kali karena kesan haru yang menyelimuti momen tersebut. Di hadapan para tokoh dan praktisi NU, Mbak Ita tampak menyampaikan pesan perpisahan dengan tulus.

Acara yang digelar sekaligus memperingati Harlah Ke-102 NU ini dimeriahkan oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain Ketua PCNU Kota Semarang Anasom, Wakil Ketua PCNU Agus Fathuddin Yusuf, Kabag Kesra Ali Sofyan, Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari, serta Camat Semarang Barat Elly Asmara.

Baca Juga:  Syukuran Pembukaan Kedai, KSFS Luncurkan Film Pendek Bertema Bahaya Narkoba

Tak ketinggalan, hadir pula Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua Umum MUI Jateng Dr. KH Ahmad Darodji, Ketua Laziznu Moh Mahsun, anggota DPRD Kota Semarang dari NU, Rais Syuriyah, serta Ketua Tanfidziyah MWC NU se-Kota Semarang.

Gedung Mabes NU yang akan dibangun direncanakan terdiri dari empat lantai dengan total biaya pembangunan mencapai Rp10 miliar, yang bersumber dari hibah Pemerintah Kota Semarang.

Menurut Ketua PCNU Anasom, gedung baru ini tidak hanya akan berfungsi sebagai kantor, melainkan juga sebagai pusat bisnis bagi komunitas NU atau yang kerap disebut “nahdliyin”.

Wakil Ketua PCNU, Agus Fathuddin Yusuf, menjelaskan bahwa peringatan Harlah NU kali ini mengusung dua sistem penanggalan, yakni kalender Masehi dan Hijriyah.

Baca Juga:  Hardiknas 2024, Waket DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono Ungkap Pentingnya Investasi dalam Pendidikan untuk Mencetak SDM Unggul

“Harlah NU diperingati dua kali setahun, merayakan peringatan Masehi pada 31 Januari 1926 dan Hijriyah pada 16 Rajab 1344,” ujarnya.

Selain peletakan batu pertama gedung baru, rangkaian acara juga diwarnai dengan serah terima izin operasional (Ijop) Pondok Pesantren KH Sholeh Darat kepada Ketua PCNU Anasom oleh Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Semarang, Tantowi Jauhari.

Di lokasi yang sama, Kepala Madrasah Aliyah Keterampilan (MAK) 01 NU, HM Musyaffa Rusydi, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sumanto SE dari Aulia Persada terkait pengembangan kegiatan entrepreneur berbasis digital.

Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan langsung oleh Ketua PCNU kepada Mbak Ita, disusul dengan syair rebana “Mabruk Alfa Mabruk” yang mengiringi doa syukur dipimpin oleh Rais Syuriyah, KH Hanief Ismail, Lc.

“Bangunan lama yang diresmikan pada 1 Februari 2008 oleh Wakil Wali Kota Mahfudz Ali akan digantikan dengan gedung baru yang batu pertamanya diletakkan pada 1 Februari 2025,” pungkas Anasom, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Baca Juga:  Harga Pangan Turun, Program GMP Pemprov Jateng Bawa Dampak Positif

Mbak Ita menegaskan, hibah Rp10 miliar tersebut akan segera digunakan untuk membangun kantor dan fasilitas pendukung yang memadai, termasuk area hiburan bergaya kafe untuk menarik minat generasi muda NU.

Ketua Umum MUI Jateng sekaligus Ketua Baznas Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, mengungkapkan keyakinannya bahwa gedung baru ini akan segera terwujud dengan baik.

“Apalagi ada 22 anggota DPRD Kota Semarang yang berasal dari NU, semoga proyek ini dapat segera rampung dengan baik,” ujarnya, disusul tepuk tangan dari para peserta.

Dengan semangat gotong royong antara warga NU, pemerintah Kota Semarang, dan para tokoh keagamaan, semua pihak optimistis bahwa pembangunan Gedung Mabes NU Kota Semarang akan menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan yang nyata bagi masyarakat NU di ibu kota Jawa Tengah.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *