Dari Limbah Jadi Karya Seni, ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta Kenalkan Inovasi Pengelolaan Sampah

YOGYAKARTA (Pojokjateng.com) – Permasalah sampah di Yogyakarta masih belum terselesaikan dengan baik, serta dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk terlibat.

Bertepatan dengan World Clean Up Day, ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta, ikut turut ambil bagian dalam upaya penyelesaian masalah ini dengan cara yang unik dengan memadukan kreativitas dan kepedulian lingkungan lewat LokaLaku pada 20-22 September 2024.

LokaLaku mengambil tajuk Sustainable and Local Art Craft Market dengan memamerkan produk-produk daur ulang dari para pelaku UMKM di Yogyakarta.

Salah satu yang menarik perhatian adalah pembuatan karya seni daur ulang dari limbah kaca. Pengunjung dapat langsung melihat secara langsung dari pembuatan dari pemilahan kaca bekas, pengolahan, hingga menghasilkan karya seni yang indah.

Selain berupa karya seni, terdapat juga beberapa produk fesyen yang berfokus pada zero waste menggunakan limbah bekas keseniannya untuk diolah menjadi kesenian yang baru, dan seterusnya hingga tidak menyisakan limbah sama sekali.

Ada pula batik ecoprint yang dalam proses produksinya menggunakan teknik yang ramah akan lingkungan.

Selain menampilkan produk, ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta berkolaborasi dengan Tactic Plastic untuk memberikan pengalaman edukatif bagi pengunjung dengan menghadirkan berbagai lokakarya seperti pembuatan buku jurnal dari kantung kresek.

Pengunjung tampak bahagia dengan membawa kantung kresek perbelanjaan yang diolah bersama-sama menjadi buku jurnal hingga hiasan kulkas yang berwarna-warni.

Lokakarya pembuatan buku jurnal ini juga menjadi sindiran keras bagi tempat perbelanjaan yang masih menggunakan kantung kresek, yang justru digunakan oleh anak-anak bangsa yang kreatif untuk dijadikan material untuk produk yang lebih berguna.

Imant Setiawan, CHA, CRMH selaku General Manager ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta menjelaskan bahwa program ini mempertegas peran ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta dalam upaya mendukung gaya hidup berkelanjutan.

” Ide dari program ini bukan hanya sebagai sebuah acara, tapi sebuah gerakan. Memunculkan kesadaran diri dan kreativitas dengan merespon limbah menjadi kesenian,” ujar Imant.

Melalui acara ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk bergerak melakukan upaya pengelolaan limbah dengan cara yang menyenangkan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *