Seminar APINDO, Irwan Hidayat Ajak Semua Pihak Dukung Hubungan Industrial yang Sehat
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Indonesia merupakan negara dengan populasi tenaga kerja yang melimpah dan sektor industri yang terus berkembang. Dalam konteks ini, keberhasilan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada stabilitas dan keharmonisan hubungan industrial.
Oleh karena itu, DPP APINDO menggelar seminar bergengsi bertajuk “10th Industrial Relations Conference,” yang dihadiri oleh pengusaha dan perwakilan APINDO dari seluruh Indonesia, di Semarang, Rabu (9/10).
Seminar ini menjadi platform penting untuk membahas pengelolaan hubungan antara pekerja dan pengusaha, serta menyoroti peran vital pemerintah sebagai regulator.
Dalam acara ini, berbagai narasumber berkompeten diundang untuk berbagi wawasan dan pengalaman, dengan harapan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik di dunia industri.
Salah satu narasumber, Irwan Hidayat, Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk., mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara pengusaha dan karyawan.
“Karyawan yang bahagia akan lebih produktif dan berkomitmen pada perusahaan,” ujarnya. Menurutnya, pengusaha harus senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Irwan menjelaskan bahwa pemimpin perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik.
“Ketika pemimpin menunjukkan sikap peduli dan perhatian, karyawan akan merasa nyaman dan senang dalam bekerja. Dalam kondisi seperti ini, kualitas produk yang dihasilkan juga akan meningkat,” tambahnya.
Dalam pandangannya, Sido Muncul, yang merupakan perusahaan keluarga, menerapkan prinsip kekeluargaan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Semua karyawan dianggap sebagai bagian dari keluarga besar yang harus diperhatikan dan dihargai.
Lebih lanjut, Irwan menekankan bahwa jika ada karyawan yang kurang berkinerja, sudah menjadi tugas pimpinan untuk membimbing dan membantu mereka agar dapat meningkatkan kinerja.
“Saya tidak pernah memecat karyawan. Sebaliknya, saya berusaha untuk membantu mereka agar dapat berkontribusi lebih baik,” tegas Irwan di hadapan ratusan pengusaha, termasuk perwakilan dari Papua, yang hadir dalam seminar tersebut.
Irwan juga membahas tantangan yang dihadapi perusahaan dengan adanya pergantian pimpinan di tingkat nasional.
“Perubahan di bidang ekonomi dan politik dapat mempengaruhi stabilitas perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga hubungan yang kondusif di antara karyawan,” katanya.
Dia mengingatkan bahwa HRD harus memiliki empati dan perhatian yang tinggi terhadap karyawan.
“Ketika niat baik hadir, hasil yang dicapai juga akan positif,” tuturnya.
Dalam konteks investasi, Irwan menegaskan pentingnya keberlanjutan kepemimpinan.
“Founder perusahaan seharusnya tetap menjadi CEO. Seperti halnya restoran yang tidak bisa menyerahkan resepnya kepada orang lain, perusahaan jamu juga memerlukan kepemimpinan yang memahami esensi dan visi bisnisnya,” jelasnya.
Di sisi lain, Profesor Soeprayitno, pakar sumber daya manusia dan Direktur APINDO Training Center, menyoroti tujuan dari seminar ini.
“Kami ingin melakukan pembaruan terkait hubungan industrial dan pengelolaan sumber daya manusia. Ada tiga fokus utama yang dibahas, yaitu Pembaruan Strategi Inisiatif Hubungan Industrial, Berbagi Inovasi Hubungan Industrial, dan Model Kompetensi Kolaborasi Hubungan Industrial,” ungkapnya.
Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, diharapkan seminar ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan hubungan industrial di Indonesia.
Melalui kolaborasi yang baik antara pengusaha, karyawan, dan pemerintah, diharapkan tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Seminar ini bukan hanya sekadar ajang bertukar informasi, tetapi juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam membangun hubungan yang lebih baik, demi kesejahteraan bersama dan kemajuan industri Indonesia.