Menggali Kembali Sejarah dan Kearifan Lokal Melalui Perayaan Ta’sis Menara Kudus Ke 489
KUDUS (Pojokjateng.com) – Puncak perayaan Ta’sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ke-489 berlangsung meriah di Kota Menara Kudus hari ini. Acara yang dihadiri oleh ribuan warga setempat serta pejabat agama dan pemerintah setempat ini menjadi momentum bersejarah yang membanggakan bagi masyarakat Muslim di Kabupaten Kudus.
Dalam perayaan yang dipenuhi dengan semangat keagamaan dan kebersamaan ini, ribuan umat Muslim berkumpul di sekitar Masjid Al Aqsha, yang menjadi salah satu situs suci terpenting dalam Islam.
Puncak perayaan ini menandai 489 tahun sejak pembangunan masjid tersebut diresmikan pada zaman Kesultanan Kudus.
Suasana khusyuk terasa ketika jemaah memenuhi halaman masjid, menghadap kiblat, dan bersama-sama memanjatkan doa untuk kedamaian dan kemakmuran bagi umat Islam di seluruh dunia.
Setelah doa bersama, dilanjutkan dengan pidato dari tokoh agama dan pemerintah setempat yang menekankan pentingnya Masjid Al Aqsha sebagai pusat spiritual dan kebanggaan bagi umat Muslim di Indonesia.
Mereka juga menyoroti peran penting masjid ini dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama.
Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie mengajak para hadirin untuk merenung dan merefleksikan diri melalui momentum ta’sis ini, dengan harapan agar masyarakat dapat memperbaiki diri dan melestarikan ajaran Sunan Kudus untuk warisan peradaban masa depan.
“Kita perlu refleksi diri dalam momentum ta’sis ini, supaya kita bisa memperbaiki diri untuk melestarikan warisan Sunan Kudus,” ujarnya.
Perayaan Ta’sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ke-489 ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi umat Muslim di seluruh Indonesia untuk terus memperkuat hubungan keagamaan, sosial, dan budaya dalam semangat persatuan dan kesatuan.
Warisan Budaya Syekh Ja’far Shodiq
Perayaan Ta’sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ke-489 menjadi wadah untuk menghormati leluhur dan melestarikan warisan budaya yang diwariskan oleh Syekh Ja’far Shodiq, yang lebih dikenal sebagai Sunan Kudus.
Masjid Al Aqsha, yang dibangun pada zaman Kesultanan Kudus, tidak hanya merupakan pusat ibadah, tetapi juga merupakan simbol penting dari kearifan lokal dan nilai-nilai keagamaan yang telah ditransmisikan dari generasi ke generasi.
Syekh Ja’far Shodiq, salah satu tokoh sentral dalam sejarah Islam di Indonesia, terkenal karena kontribusinya dalam penyebaran agama Islam.
Selain itu, perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam nilai-nilai Islam yang dipegang teguh oleh Sunan Kudus, seperti toleransi, kebersamaan, dan cinta kepada sesama, Berbagai kegiatan sosial juga dilakukan sebagai bentuk nyata dari penghormatan terhadap nilai-nilai tersebut.
Selain itu, pesan cinta kepada sesama yang diajarkan oleh Sunan Kudus diperdalam dalam konteks kehidupan sehari-hari. Para peserta didorong untuk berbuat baik kepada sesama tanpa memandang perbedaan, serta untuk memperluas lingkaran kasih sayang mereka kepada semua makhluk Allah.
Melalui perayaan ini, kita tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga meneguhkan komitmen kita untuk menjadikan ajaran Islam sebagai landasan bagi kehidupan yang penuh kasih sayang dan harmoni.
Masjid Al Aqsha Menara Kudus sebagai Wisata Sejarah
Masjid Al Aqsha, yang terletak di kota bersejarah Menara Kudus, semakin dikenal sebagai destinasi Wisata Jawa Tengah. Selain menjadi pusat ibadah bagi umat Muslim, masjid ini menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia karena keindahan arsitektur Islam yang khas dan nilai sejarahnya yang mendalam.
Dengan perayaan puncak Ta’sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ke-489, minat wisata terhadap masjid ini semakin meningkat. Para wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati keindahan arsitektur masjid yang megah, tetapi juga untuk merasakan atmosfer religius dan spiritual yang kental.
Selain keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya, Masjid Al Aqsha juga menawarkan berbagai kegiatan wisata religi, seperti mengikuti shalat berjamaah, mengikuti ceramah keagamaan, dan mengamati kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, sekitar masjid juga terdapat berbagai warung dan toko suvenir yang menjual berbagai barang dan makanan khas Jawa, sehingga para wisatawan dapat merasakan kelezatan kuliner lokal sambil menikmati keindahan masjid.
Dengan daya tariknya yang unik sebagai pusat ibadah sekaligus destinasi wisata, Masjid Al Aqsha Menara Kudus semakin menempatkan dirinya sebagai salah satu tujuan wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah.
Diharapkan bahwa keberadaan masjid ini tidak hanya akan meningkatkan pariwisata di kota Menara Kudus, tetapi juga akan memperluas pemahaman dan toleransi antarbudaya di Indonesia.