KPU Kota Semarang Tetapkan Nomor Urut : Wilujeng-Iswar Nomor 1, Yoyok-Joss Nomor 2
SEMARANG (Pojokjateng.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang secara resmi menetapkan nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Penetapan ini dilakukan melalui rapat pleno yang telag melalui proses verifikasi dan penetapan calon sebelumnya.
Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini, menyampaikan bahwa penetapan ini merupakan salah satu tahapan penting dalam proses Pilkada yang berjalan sesuai jadwal.
“Setelah melalui berbagai tahapan, termasuk verifikasi dokumen dan syarat pencalonan, hari ini kami kembali melaksanakan pengundian dan penetapan nomor urut bagi dua pasangan calon yang telah dinyatakan memenuhi syarat,” ujar Zaini, saat membuka rapat pleno, di Kantor KPU Kota Semarang, Senin (23/9) siang.
Menurut Zaini, proses ini menjadi simbolisasi awal persaingan yang sehat dan kompetitif bagi kedua pasangan dalam kontestasi Pilkada 2024.
Hasil pengundian nomor urut menetapkan pasangan Agustin Wilujeng – Iswar Aminuddin sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dengan nomor urut 1, sedangkan pasangan Yoyok Sukawi – Joko Santoso mendapat nomor urut 2.
Agustin Wilujeng menyambut baik hasil pengundian ini. Ia menganggap nomor urut 1 sebagai simbol keberlanjutan perjuangannya dalam melanjutkan pembangunan dan prestasi yang telah dicapai Kota Semarang selama satu dekade terakhir.
“Hari ini, saya dan calon wakil saya (Iswar), mendapatkan nomor urut 1. Ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah tanda bahwa kami siap menjadi juara 1 dalam kontestasi ini. Kami siap meneruskan apa yang sudah dimulai, untuk Semarang yang bersatu, Semarang yang lebih hebat. Selama 10 tahun terakhir, kota ini telah mengalami banyak kemajuan, dan kami berkomitmen untuk mempertahankan serta meningkatkan prestasi tersebut,” ujar Agustin penuh semangat.
Menurut Agustin, nomor urut 1 mencerminkan tekadnya untuk menjadikan Semarang sebagai kota yang unggul, tidak hanya dalam hal pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Visi Agustin-Iswar adalah melanjutkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, di mana semua elemen masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan kota.
Sementara itu, Yoyok Sukawi, calon Wali Kota dari pasangan nomor urut 2, menanggapi hasil pengundian dengan penuh optimisme.
Menurutnya, nomor 2 memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai simbol kemenangan, tetapi juga sebagai angka yang mewakili semangat perdamaian dan perjuangan.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan nomor urut 2. Angka ini bukan hanya sekadar angka, tapi bagi kami merupakan simbol perjuangan. Sama seperti nomor 2 yang diusung oleh Pak Prabowo, kami berharap berkah dan semangat perjuangan beliau menular kepada kami. Angka 2 juga sering dikaitkan dengan perdamaian, dan ini menjadi komitmen kami untuk menjalani setiap tahapan pemilu dengan damai, adil, dan transparan,” tutur Yoyok.
Yoyok juga menyampaikan visi-misinya untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Semarang.
Dengan telah ditetapkannya nomor urut calon, kedua pasangan kini siap untuk memasuki tahapan kampanye yang diharapkan berjalan dengan lancar dan damai.
Pilkada Kota Semarang 2024 akan menjadi ajang penting bagi warga untuk menentukan arah kepemimpinan dan pembangunan kota ke depan.
Kedua pasangan calon diharapkan dapat menyampaikan program-program unggulannya kepada masyarakat, sehingga warga dapat menentukan pilihan yang terbaik bagi masa depan Semarang.
Dengan visi dan misi yang diusung masing-masing pasangan calon, Pilkada ini diharapkan tidak hanya menjadi kompetisi politik, tetapi juga sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi yang sehat.
Tahapan selanjutnya akan diisi dengan kampanye, debat publik, hingga pemungutan suara, yang semuanya akan diawasi oleh KPU serta masyarakat demi menjamin kelancaran dan keadilan proses tersebut.
Kota Semarang, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, memiliki peran strategis dalam berbagai sektor, baik ekonomi, budaya, maupun infrastruktur.
Oleh karena itu, pemilihan kepala daerah yang adil dan berkualitas menjadi kunci dalam menentukan keberlanjutan pembangunan di kota ini.