PPDB SMA/SMK Jateng Dibuka Juni 2024, Kuota Jalur Afirmasi 20 Persen

SEMARANG (Pojokjateng.com) –  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan 225.230 tempat duduk untuk calon siswa baru di tingkat SMA/SMK pada tahun ajaran 2024/2025. Pada tahun ini, anak-anak yang tidak bersekolah juga mendapatkan afirmasi agar mereka dapat memperoleh hak dasar pendidikan.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Kustrisaptono, menyampaikan hal tersebut pada Selasa (28/5/2024). Dia menyebutkan bahwa kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 mencapai 41,62 persen dari total lulusan SMP tahun sebelumnya yang berjumlah sekitar 541.073 orang.

Secara umum, PPDB 2024 masih mengikuti empat jalur penerimaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk SMA, terdapat jalur zonasi dengan persyaratan minimal 55 persen. Selain itu, terdapat jalur afirmasi dengan persyaratan minimal 20 persen, yang terbagi untuk siswa miskin 15 persen, anak tidak sekolah 2 persen, dan anak panti 3 persen. Ada juga jalur prestasi dengan kuota maksimal 20 persen, serta jalur perpindahan tugas orang tua siswa dengan kuota maksimal 5 persen.

Baca Juga:  Dukung Program Pemprov Jateng, Realisasi Pelaksanaan TJSLP Tembus Rp27,3 Miliar

Sementara untuk SMK, terdapat jalur prestasi dengan persyaratan minimal 75 persen, dan jalur afirmasi dengan persyaratan maksimal 15 persen, yang terdiri dari siswa miskin 10 persen, anak tidak sekolah 2 persen, dan anak panti 3 persen. Selain itu, ada penerimaan berdasarkan domisili terdekat dari sekolah dengan kuota maksimal 10 persen, yang terdiri dari 8 persen untuk domisili terdekat dan 2 persen untuk anak guru atau tenaga kependidikan.

Kustrisaptono menjelaskan bahwa dari persentase jalur afirmasi 20 persen, 15 persennya diperuntukkan bagi siswa miskin, tiga persennya untuk anak panti, dan dua persennya untuk anak tak sekolah (ATS). Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial Jateng untuk menyinkronkan data anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) nasional dan data terpadu milik Pemprov Jateng.

“Untuk jalur afirmasi 20 persen, diperuntukkan bagi 15 persen siswa miskin, tiga persen untuk anak panti, dan ada juga dua persen untuk anak tak sekolah (ATS),” ujar Kustrisaptono, saat berbincang di Studio Jateng Gayeng Online Radio (Jagor) di Kompleks UMKM Center, Jalan Setiabudhi Nomor 192, Srondol Wetan, Semarang.

Baca Juga:  Pemprov Jateng Optimalkan Care Stunting Guna Cegah Tengkes

Tahapan PPDB dimulai dengan pengumuman pada tanggal 6 Juni 2024, diikuti dengan pendaftaran dan pembuatan akun online serta aktivasi akun pada ppdb.jatengprov.go.id dari tanggal 11 hingga 24 Juni. Proses pendaftaran dan perubahan pilihan sekolah dilakukan pada tanggal 24-27 Juni, sementara masa tenang berlangsung pada tanggal 28-30 Juni. Pengumuman seleksi PPDB dijadwalkan pada tanggal 1 Juli 2024, dengan daftar ulang dilaksanakan dari tanggal 3 hingga 12 Juli 2024. Masa pengumuman daftar cadangan adalah pada tanggal 15 Juli 2024, diikuti dengan daftar ulang bagi peserta cadangan pada tanggal 16-17 Juli 2024.

Kustrisaptono berharap bahwa tahun ajaran baru 2024/2025 dapat dimulai pada tanggal 22 Juli 2024. Dia juga menyebutkan bahwa Pemprov Jateng terus berupaya meningkatkan kapasitas sekolah negeri dengan mendirikan sekolah baru di kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri tingkat menengah atas.

Baca Juga:  Pemprov Jateng Dukung KIM Manteb Karanganyar di Ajang Festival KIM 2024

“Diharapkan, masa awal tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai pada tanggal 22 Juli 2024,” tuturnya Kustrisaptono.

Beberapa sekolah baru yang telah dibangun antara lain SMA Tawangmangu, SMK Pagentan di Banjarnegara, dan SMK Lumbir di Banyumas. Selain itu, akan didirikan juga SMA di sekitar Pasar Kliwon Kota Surakarta, SMA Tegal Selatan, dan SMA Garung di Wonosobo. Dengan demikian, bagi mereka yang tidak diterima di sekolah negeri, sekolah swasta dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak didik, karena sekolah swasta umumnya memiliki kualitas yang baik.

“Dengan kondisi demikian, yang tidak diterima di sekolah negeri, sekolah swasta bisa membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak didik kita. Sekolah swasta punya kualitas yang baik, pantauan kita sekolah SMA/SMK punya kualitas bagus secara umum,” pungkas Kustrisaptono.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *