Hendro Dewanto, Jaksa Sederhana dari Jawa Tengah yang Kini Duduki Kursi Jaksa Agung Pembinaan
JAKARTA (Pojokjateng.com) – Hendro Dewanto resmi dipercaya Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan (Jambin). Penunjukan ini mengakhiri kekosongan kursi strategis sejak Bambang Rukmono memasuki masa pensiun pada Mei 2025 lalu.
Dalam pelantikan yang digelar di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (2/10). Jaksa Agung mengingatkan pejabat baru, termasuk Hendro, untuk menjaga sumpah jabatan dan menegakkan integritas.
“Jabatan adalah amanah. Gunakan kewenangan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan dedikasi,” tegasnya.
Sebagai Jambin, Hendro membawa tiga agenda utama. Pertama, memperkuat kerja sama antarbidang demi mempercepat pelaksanaan kebijakan pimpinan.
Kedua, memperbaiki fasilitas gedung perkantoran kejaksaan di daerah agar layak menjadi wajah institusi di tingkat lokal. Ketiga, mengembangkan sistem mutasi dan promosi pegawai yang lebih profesional dan berkeadilan.
Tugas itu bukan perkara mudah, sebab Jambin memegang peranan penting dalam pengelolaan SDM, organisasi, hingga anggaran Kejaksaan.
Namun banyak pihak percaya, dengan rekam jejak panjang dan reputasi sebagai jaksa sederhana, Hendro mampu menjalankannya.
Hendro memulai kariernya pada 1996 sebagai staf Tata Usaha Pendidikan dan Pelatihan di Kejaksaan Agung. Dari posisi paling dasar itu, ia menapaki jalan panjang hingga menempati beragam jabatan strategis.
Ia pernah bertugas sebagai Jaksa Fungsional di Kejari Yogyakarta, Kasi Pidum Kejari Belu, Kajari Lebak, hingga menduduki posisi penting di Jampidsus Kejagung.
Kariernya terus berlanjut hingga dipercaya menjadi Direktur Penuntutan Jampidsus, Kajati Sultra, lalu Kajati Jawa Tengah sebelum akhirnya kini menempati kursi JAMBin.
Hampir tiga dekade perjalanan itu memperlihatkan konsistensi Hendro dalam menjaga profesionalisme dan dedikasi di Korps Adhyaksa.
Figur Rendah Hati
Meski menempati posisi mentereng, Hendro tetap dikenal sederhana. Rekan-rekan dan ateman-teman media menggambarkan sosoknya sebagai pemimpin yang tidak suka menonjolkan diri, dekat dengan bawahan dan lebih banyak bekerja daripada berbicara.
“Pak Hendro itu sederhana, tidak neko-neko. Beliau tipe pekerja keras dan selalu membumi,” ungkap seorang pejabat yang pernah bekerja bersamanya.
Sebagai putra Jawa Tengah, Hendro diyakini akan membawa semangat kesederhanaan dan keteguhan nilai ke dalam tugas barunya. Penunjukannya juga menjadi bukti bahwa Kejaksaan masih menaruh kepercayaan pada figur yang berangkat dari bawah, berproses panjang, dan konsisten menjaga integritas.
Kini, dengan jabatan strategis di tangan, Hendro Dewanto diharapkan mampu memperkuat reformasi birokrasi serta meningkatkan kualitas aparatur kejaksaan di seluruh Indonesia.
Selain Hendro, Jaksa Agung juga melantik Ponco Hartanto sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Katarinda Endang Sarwestri sebagai Staf Ahli Bidang Pertimbangan dan Pengembangan Hukum, Iman Wijaya sebagai Staf Ahli Bidang Akuntabilitas dan Informasi Publik, serta Sarjono sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Internasional.