Trimester 2024, Jumlah Kasus DBD Kabupaten Cilacap Tembus 222 Kasus
CILACAP (Pojokjateng.com) – Pada awal trimester 2024, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cilacap mencapai 222 kasus, dua kali lipat dari total kasus sepanjang tahun 2023 yang hanya mencapai 103 kasus.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi dalam acara Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengendalian Demam Berdarah. Griana Dewi menjelaskan bahwa meskipun ada laporan tiga kematian terkait DBD, setelah diaudit, satu di antaranya ternyata bukan disebabkan oleh demam berdarah.
Dalam upaya penanggulangan DBD, Dinkes KB Kabupaten Cilacap telah melakukan beberapa langkah, termasuk menyosialisasikan Surat Edaran Bupati dan Surat Sekretaris Daerah tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus DBD serta pemberantasan sarang nyamuk secara massal kepada masyarakat. Pramesti Griana Dewi menyebut bahwa surat edaran tersebut telah diterbitkan pada bulan Februari dan Maret 2024 dan telah berjalan lancar.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Sujito meminta dukungan dari seluruh sektor pemerintahan dalam penanganan kasus DBD. Dia menekankan perlunya bantuan dari sektor lain dan mengadakan Rapat Lintas Sektor untuk mengatasi masalah tersebut. Sujito juga memerintahkan seluruh camat di Kabupaten Tegal untuk melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di wilayah mereka masing-masing, dengan laporan rutin tentang pelaksanaannya.
“Perlu ada bantuan dari sektor lain, sehingga hari ini kita gelar Rapat Lintas Sektor karena menimbang dan memperhatikan masalah tersebut. Sektor lain sangat berpengaruh dalam menanggulangi demam berdarah ini,” tuturnya.
“Setelah acara ini para camat untuk bisa menyampaikan kepada para kades untuk melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di wilayah masing-masing, dengan durasi waktu yang singkat, kemudian dilaporkan secara rutin,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap juga memiliki rencana tindak lanjut, termasuk pembentukan Kelompok Kerja Operasional DBD yang akan berfungsi mulai April 2024, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan kualitas yang baik di rumah, kantor, dan lingkungan sekitarnya.