Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan dari Bapanas Terkait Dorong Keberagaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

SEMARANG (Pojokjateng.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih tiga penghargaan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyoroti upaya intensif mereka dalam mendorong keberagaman konsumsi dan keamanan pangan. Penghargaan tersebut mencakup kategori terbaik dalam Pelaksanaan Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Pelaksana Kegiatan Pengawasan Keamanan Pangan, serta Skor Pola Pangan Harapan.

Penghargaan-penghargaan tersebut diserahkan kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari, oleh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, dalam acara Malam Apresiasi di Trans Luxury Hotel pada Kamis (15/2/2024).

Dyah Lukisari mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti nyata dari komitmen dan dedikasi Pemerintah Provinsi dalam mengimplementasikan program-program yang bertujuan meningkatkan keberagaman konsumsi pangan dan keamanan pangan. Dia menekankan bahwa kegiatan penganekaragaman mendapatkan pengakuan karena adanya fokus yang tinggi dalam pembinaan produsen serta upaya pengenalan produk pangan lokal kepada masyarakat, terutama generasi Z.

Baca Juga:  PT Nestle Bandaraya Batang Didorong Serap Banyak Tenaga Kerja dan Produksi Susu di Jateng

“Kegiatan penganekaragaman mendapatkan apresiasi, karena kami sangat intens dalam pembinaan produsen, hingga pengenalan berbagai produk pangan lokal kepada konsumen, terutama generasi Z,” ujar Dyah.

Dia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2023, Dishanpan telah membina dan memberikan fasilitasi kepada 18 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam produksi pangan lokal, terutama yang berbasis singkong. Selain itu, mereka juga gencar memperkenalkan mi mocaf kepada generasi Z melalui program makan mi mocaf gratis di 49 kafe yang tersebar di empat kota/kabupaten di Jawa Tengah.

Dyah menyoroti bahwa pengenalan terhadap penganekaragaman pangan lokal telah terbukti berhasil, sebagaimana tercermin dari penerimaan penghargaan atas capaian Skor Pola Pangan Harapan. Skor Pola Pangan Harapan merupakan alat sederhana untuk menilai pola konsumsi pangan masyarakat, yang semakin tinggi skornya, semakin beragam dan seimbanglah konsumsi pangan tersebut.

Lebih lanjut, Dyah menjelaskan bahwa Jawa Tengah berhasil mencapai skor Pola Pangan Harapan sebesar 94,2, lebih tinggi dari skor nasional sebesar 94,1, yang menempatkannya sebagai yang terbaik ketiga secara nasional. Terkait dengan pengawasan keamanan pangan, Jawa Tengah dinilai unggul dalam melaksanakan pengawasan distribusi pangan lintas kabupaten/kota di provinsi tersebut, baik sebelum maupun setelah pangan beredar di pasaran.

Baca Juga:  GOR Manahan Surakarta Segera Rampung, Wakil Presiden Gibran Tinjau Progres Pembangunan

“Saat ini skor PPH Jawa Tengah adalah 94,2, lebih tinggi dari nasional 94,1. Dan Jawa Tengah adalah terbaik ketiga nasional,” terangnya.

Dia juga menginformasikan bahwa pada tahun 2023, Dishanpan telah mengembangkan penjaminan mutu dan keamanan pangan produk curah di pasar rakyat melalui kegiatan Pasar Sehat Aman (Pas Aman). Mereka juga telah mengoptimalkan mobil laboratorium keliling yang diberikan oleh Bapanas untuk memperkuat pengawasan keamanan pangan serta memberikan layanan izin edar bagi pangan segar asal tumbuhan (PSAT) kepada pelaku usaha menengah dan besar.

Baca Juga:  Pemprov Tambah Armada BRT Trans Jateng Semarang-Kendal & Solo-Sukoharjo-Wonogiri

Tak hanya Pemerintah Provinsi, tetapi tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah juga menerima penghargaan atas prestasinya masing-masing. Wonosobo dinobatkan sebagai kabupaten dengan capaian Skor Pola Pangan Harapan terbaik kedua, Kota Semarang meraih gelar sebagai pelaksana kegiatan pengawasan keamanan pangan terbaik, sementara Kabupaten Demak memperoleh penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Pembina Penerapan Standar Keamanan Pangan Terbaik.

Dyah menyatakan bahwa prestasi ini adalah hasil dari kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah, dan harapannya adalah agar program-program pembangunan ketahanan pangan, terutama yang berkaitan dengan penganekaragaman dan keamanan pangan, dapat terus meningkat di masa mendatang.

“Prestasi ini adalah hasil kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah. Harapan kami, ke depan program pembangunan ketahanan pangan terutama pada sisi penganekaragaman dan keamanan pangan, dapat terus meningkat, ” tandas Dyah.
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *