Jokowi dan Gibran Tak Diundang Rakernas, Djarot: Anggota Partai Pelanggar Konstitusi Bukan Lagi Bagian dari PDIP
SEMARANG (Pojokjateng.com) – PDIP mengadakan Rakernas V dimulai hari ini, Jumat (24/5), di Beach City Internasional Stadium (BCIS), Jakarta Utara. Namun, pada Rakernas kali ini, PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi, yang sebelumnya selalu diundang mulai dari Rakernas I hingga IV. Bahkan Gibran Rakabuming Raka juga tidak diundang.
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, ketika ditanya tentang ketidakhadiran Jokowi dan Gibran, tidak memberikan jawaban yang jelas. Namun, ia menyatakan bahwa jika ada anggota yang melanggar konstitusi dan etika, secara otomatis keanggotaan mereka di partai akan hilang.
“Apabila ada anggota partai melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia bukan lagi bagian dari PDIP karena sudah bukan lagi menentang AD/ART tetapi konstitusi,” ucap Djarot dalam konferensi pers.
PDIP menilai bahwa Jokowi dan Gibran telah melanggar konstitusi dan etika. Mereka menyebut bahwa Jokowi melanggar konstitusi karena penyalahgunaan kekuasaan dalam Pemilu 2024. Sedangkan Gibran dinilai melanggar etika karena putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90 yang mengizinkannya maju sebagai calon wakil presiden.
“Oleh sebab itu yang diundang kata Basarah (Ahmad Basarah –Ketua DPP PDIP–) ini untuk internal. Yang diundang hanya sahabat, cendekiawan, akademisi, budayawan dan para pejuang demokrasi yang jujur adil, konstitusional dan bermartabat,” ucap Djarot.
Lebih lanjut, Djarot menyebut bahwa salah satu agenda utama Rakernas selama 3 hari ini adalah evaluasi program PDIP yang telah disusun berdasarkan hasil Kongres 2019 di Bali.
“Salah satu agenda pokok raker mengevaluasi atas pelaksanaan program kepartaian yang sudah ditetapkan dalam kongres 2019, salah satunya PDIP menangkan Pemilu 2024,” kata Djarot.