JK Resmi Dukung Anies-Muhaimin, Berikut Total Harta Kekayaannya
JAKARTA (Pojokjateng.com) – Mantan Wakil Presiden RI yang menjabat pada periode ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), baru-baru ini secara resmi mengumumkan dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pemilihan Presiden 2024. Sebagai seorang politikus senior dari Partai Golkar, JK memberikan penilaian bahwa pasangan AMIN adalah pemimpin yang sesuai untuk masa depan Indonesia.
Pengumuman dukungan dari JK ini telah menjadi perbincangan hangat di berbagai media dan jagat media sosial. Hal ini disebabkan oleh reputasi JK yang bukanlah tokoh sembarangan. Dari karirnya di bidang politik, pemerintahan, dunia usaha, hingga ke tingkat internasional, JK dikenal memiliki pengaruh yang kuat dalam konteks pemilihan presiden.
Meskipun saat ini JK tidak lagi menjabat dalam posisi strategis, kekuatan politiknya selama menjabat sebagai wakil presiden pada periode 2004-2009 dan 2014-2019 tetap signifikan. JK juga terkenal sebagai salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kekayaan yang cukup substansial. Laporan terakhir mengenai harta kekayaannya, yang diajukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2018, mencatat jumlah totalnya sekitar Rp 900.837.737.179, hampir mencapai angka satu triliun rupiah.
Harta kekayaan JK ini melibatkan aset-aset seperti tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, kas, dan setara kas. Aset senilai Rp 534 miliar merupakan sumbangan terbesar terhadap kekayaan JK. JK juga memiliki properti di berbagai daerah di Indonesia, seperti Makassar, Bone, Kendari, Palu, Bogor, Jakarta, dan Takalar. Selain itu, terdapat aset berupa bangunan seluas 120 m2 di Australia dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar.
Dalam rincian harta yang dilaporkan, terungkap bahwa JK memiliki enam kendaraan dengan total nilai Rp 975 juta, termasuk Toyota Crown Sedan 1994, Land Cruiser Jeep 1996, Kijang 2000, Prius Hybrid Sedan 2009, dan Lexus LS460 2008. JK juga memiliki harta bergerak senilai Rp 3 miliar, surat berharga senilai Rp 77 miliar, dan kas serta setara kas sebesar Rp 21 miliar. Penting dicatat bahwa dalam laporan tersebut, tidak terdapat catatan utang atau kewajiban finansial yang dimiliki JK.